Logo Bloomberg Technoz

Bila inflasi April, yang disebut sebagai inflasi puncak karena bulan lalu adalah puncak perayaan konsumsi masyarakat Indonesia seiring kedatangan Ramadan dan Idulfitri, akan memberi gambaran tren inflasi di sisa tahun.

Para ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan inflasi April akan naik sekitar 0,39% dan mengantarkan inflasi IHK tahunan di posisi 4,39%, lebih rendah daripada inflasi Maret 4,97%.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, menilai, kenaikan inflasi pada April masih dalam rangkaian siklus musiman setiap kedatangan Ramadan dan Lebaran.

“Kenaikan inflasi pada April ini musiman dan lebih banyak karena kenaikan biaya transportasi, akomodasi hotel dan restoran di mana itu terkait semuanya dengan aktivitas mudik,” jelas Faisal dalam catatan analisisnya yang memperkirakan inflasi April sebesar 0,35%, lebih rendah daripada konsensus analis Bloomberg

Relatif terkendalinya inflasi di puncak perayaan konsumsi masyarakat Indonesia itu, menurut analis, juga didukung oleh inflasi kelompok makanan yang diduga relatif kecil selama festive seasons. Kedatangan Lebaran yang bertepatan dengan musim panen, memberi pengaruh terhadap jinaknya harga makanan. “Suplai makanan mencukupi dengan kenaikan harga makanan menjadi terbatas,” kata Faisal.

Dengan asumsi kenaikan inflasi bulanan di kisaran 0,35%, hitungan analis, inflasi year-to-date 2023 atau dalam empat bulan tahun ini diperkirakan akan mencapai 1,03%, lebih rendah dibandingkan 2,15% pada Januari-April 2022. Dengan begitu, inflasi IHK pada April secara tahunan akan sebesar 4,35%, menurut hitungan ekonom Bank Mandiri. 

“Bagaimanapun, relatif landainya inflasi April 2023 lebih karena high base effect inflasi pada April 2022 di tengah relaksasi PPKM pertama kalinya sejak pandemi, kenaikan Ppn (pajak pertambahan nilai) dan harga Pertamax,” jelas Faisal.

No more pages

Baca Juga