Logo Bloomberg Technoz

Harga Solar Bisa Naik ke Rp8.160 Jika Subsidi BBM Diganti BLT

Mis Fransiska Dewi
19 November 2024 15:10

Seorang petugas mengisi bahan bakar jerigen dengan solar di SPBU PT Pertamina di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan./Bolomberg-Dimas Ardian
Seorang petugas mengisi bahan bakar jerigen dengan solar di SPBU PT Pertamina di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan./Bolomberg-Dimas Ardian

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wacana pemerintah mengganti skema subsidi bahan bakar minyak (BBM) menjadi bantuan langsung tunai (BLT) dinilai rawan berimbas pada keputusan penghapusan subsidi untuk Solar. Walhasil, harga Solar pun berisiko naik 20% menjadi Rp8.160/liter dari saat ini Rp6.800/liter. 

“Mungkin sekitar ya paling tinggi itu 20% dari harga sekarang,” kata Ekonom Energi dari Universitas Padjadjaran, Yayan Satyakti saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).

Menurut Yayan, wacana mengganti skema subsidi atau bahkan menaikkan harga BBM saat ini dinilai kurang tepat karena tidak sesuai dengan momentum kondisi perekonomian masyarakat.

Terlebih, Jenis BBM Tertentu (JBT) Solar diperuntukkan bagi kalangan usaha mikro, perikanan/nelayan, pertanian, transportasi, dan pelayanan umum yang klasifikasinya termaktub di dalam Peraturan Presiden No. 191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian, dan Harga Jual Eceran BBM. 

Ilustrasi SPBU Pertmina. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Penggantian skema subsidi BBM dan listrik menjadi BLT juga dinilai makin membebani mayoritas masyarakat Indonesia ke depan, yang sudah terancam beban-beban lain mulai dari kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% per 1 Januari 2025, tarif BPJS Kesehatan, hingga isu kewajiban iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) yang akan diberlakukan bagi seluruh pekerja.