MicroStrategy sudah bergerak untuk mengumpulkan lebih banyak uang untuk membeli Bitcoin.
Perusahaan mengumumkan pada hari Senin malam bahwa mereka akan menawarkan tambahan US$1,75 miliar (sekitar Rp27,7 triliun) dalam bentuk surat utang senior konversi yang jatuh tempo pada tahun 2029.
Dana convertible senior notes ini sebagian MicroStrategy gunakan untuk memperoleh lebih banyak token.
Co-founder dan Chairman MicroStrategy Michael Saylor memutuskan untuk berinvestasi dalam Bitcoin pada tahun 2020 sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
MicroStrategy awalnya menggunakan uang tunai untuk melakukan pembelian, dan telah beralih menggunakan hasil dari penerbitan dan penjualan saham perusahaan.
Perusahaan juga melakukan penjualan surat utang konversi untuk meningkatkan daya belinya. Pada 30 Oktober, MicroStrategy mengumumkan bahwa mereka menyewa jasa penasibat bank untuk membantunya mengumpulkan US$42 miliar melalui penjualan saham baru dan pendapatan tetap untuk membeli lebih banyak Bitcoin.
MicroStrategy memanfaatkan program di pasar untuk menjual 13,6 juta saham ke pasar selama pekan yang berakhir 17 November, data menunjukkan. Penjualan ini merupakan bagian dari program senilai US$21 miliar yang memungkinkan para bankir perusahaan untuk menciptakan saham untuk dijual ke pasar.
Hasil penjualan yang terkumpul selama sepekan terakhir ini akan menandai transaksi terbesar keempat di pasar, dan merupakan sinyal dari maraknya permintaan akan saham, demikian data yang dikumpulkan oleh Bloomberg.
MicroStrategy sekarang menjadi pemegang Bitcoin institusional terbesar, dengan 331.200 Bitcoin mereka beli dengan harga agregat sekitar US$16,5 miliar—jauh di bawah nilai saat ini.
Para investor setuju dengan strategi ini. Harga saham perusahaan naik lebih dari 400% dari tahun ke tahun, menjadikannya pemain terbaik kedua di antara saham-saham utama yang diikuti oleh Bloomberg setelah Applovin Corp.
(bbn)