Logo Bloomberg Technoz

ESDM: Dunia Bakal Terus Ketergantungan Batu Bara Saat EV Booming

Dovana Hasiana
19 November 2024 12:30

Coal mine./Bloomberg-Anindito Mukherjee
Coal mine./Bloomberg-Anindito Mukherjee

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan batu bara tetap menjadi tulang punggung produksi listrik dunia dalam jangka pendek, terlepas dari adanya proyeksi penurunan permintaan yang disebutkan Bank Dunia atau World Bank.

Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq mengatakan harga minyak dan gas bumi (migas) yang mahal, ditambah ketidakstabilan produksi energi baru terbarukan (EBT), membuat batu bara tetap menjadi sumber energi yang andal dan terjangkau, terutama di negara-negara berkembang Asia dan Afrika.

"Bahkan, program global kendaraan listrik atau electric vehicle [EV] akan membutuhkan pasokan energi yang murah dan stabil, baik untuk proses produksi maupun pengisian daya [charging], di mana batu bara masih dapat memainkan peran penting," ujar Julian kepada Bloomberg Technoz, dikutip Selasa (19/1/2024).

Penyulingan batu bara hasil tambang.

Menyitir laporan dari Institute for Essential Service Reform (IESR) per 2020, kisaran levelized cost of electricity (LCOE) pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) berbasis batu bara berada pada kisaran US$4,54 sen per kWh hingga US$11,85 sen per kWh.

Sementara itu, kisaran LCOE dari pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) adalah US$9,12 sen per kWh hingga US$13,54 sen per kWh.