Dengan asumsi payout ratio dividen BBRI sama seperti tahun buku 2023 yang sebesar 80%, maka nilai dividen BBRI tahun buku 2024 diperkirakan sebesar Rp48,06 triliun, masih lebih tinggi dibanding dividen spesial ADRO saat ini.
Adaro Ganti Nama
Selain menyetujui pembagian dividen, pemegang saham juga menyetujui Adaro ganti nama menjadi PT AlamTri Resources Indonesia Tbk.
"Perubahan nama ini merupakan salah satu langkah Perseroan untuk memperkenalkan identitas baru yang lebih mencerminkan nilai dan visi jangka panjang, di mana kami berkomitmen untuk sepenuhnya mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya mencapai net-zero emissions pada tahun 2060 atau lebih awal dengan melalui berbagai langkah," ujar Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira.
Dia menambahkan, setelah pemisahan pilar bisnis pertambangan batu bara termal dan beberapa bisnis pendukungnya melalui pelaksanaan penawaran umum pemegang saham (PUPS), ADRO akan menjadi entitas induk dengan fokus pada bisnis hilirisasi mineral serta energi terbarukan yang akan mendukung transisi energi dan ekonomi hijau Indonesia.
Dividen Adaro Andalan Indonesia (AAI)
PUPS merupakan rangkaian aksi korporasi ADRO untuk memisahkan bisnis batu bara. Terdapat initial public offering (IPO) PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) dalam rangkaian ini.
AAI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 778,69 juta saham biasa dalam aksi korporasi yang menjadi bagian dari rencana divestasi perusahaan oleh Adaro Energy (ADRO)ini. Jumlah ini setara 10% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Nilai nominal saham AAI sebesar Rp3.125/saham. Sementara, harga penawaran ditetapkan pada rentang Rp4.590/saham hingga Rp5.900/saham. Sehingga, AAI akan memperoleh dana segar sebanyak-banyaknya Rp4,59 triliun.
Seluruh dana hasil dari penawaran umum perdana saham, setelah dikurangi biaya-biaya Emisi, akan digunakan untuk:
- Sekitar 40% akan digunakan untuk keperluan pemberian pinjaman oleh perseroan kepada perusahaan anak, yaitu PT Maritim Barito Perkasa (MBP), untuk kegiatan investasi dan kegiatan korporasi lainnya yang mendukung peningkatan aktivitas operasional MBP seiring dengan meningkatnya produksi batu bara grup Perseroan.
- Sekitar 15% akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali atas sebagian pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 3 Mei 2024 dengan AI
- Sisanya akan digunakan oleh Perseroan untuk pembayaran kembali kepada ADRO atas sebagian pokok atas pinjaman berdasarkan Perjanjian Pinjaman tanggal 24 Juni 2024.
Berdasarkan prospektus, AAI juga mengalokasikan minimal 45% dari laba bersih untuk pembagian dividen.
Pembagian rencananya mulai dibagikan pada tahun buku 2025. Artinya, pemegang saham AAI akan mendapat dividen paling lambat pada 2026, dengan mempertimbangkan syarat tertentu.
(red)