Bloomberg Technoz, Jakarta - Pemegang saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) menyetujui pembagian dividen sebanyak-banyaknya US$2,63 miliar.

Nilai tersebut setara sekitar Rp41,52 triliun jika menggunakan asumsi kurs saat ini di kisaran Rp15.800/saham, menjadikannya salah satu dividen final terbesar dalam sejarah bursa saham RI.

Jika ADRO merealisasikan pembagian dividen tersebut secara penuh, maka nilainya hanya kalah dari dividen final PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) tahun buku 2023. Pada periode ini, BRI (BBRI) membayar dividen final Rp43,49 triliun.

Sebagai catatan, dividen jumbo ADRO ini, berdasarkan persetujuan RUPSLB, sebagian berasal dari saldo laba belum dicadangkan ADRO per 31 Desember 2023. Persetujuannya juga baru didapat dari pemegang saham kemarin, Senin (19/11/2024).

Sementara, konsensus Bloomberg memperkirakan BRI (BBRI) akan mencetak laba bersih Rp60,07 triliun hingga akhir 2024.