Menurut Djoko, selama ini SKK Migas sering mendapat masukan terhadap kinerja lifting migas. Namun, indikator kinerja atau key performance indicator (KPI) instansi tersebut tidak hanya sebatas pada pencapaian lifting yang merepresentasikan kontribusi jangka pendek industri hulu migas.
“Ada KPI lain yang fokus pada masa depan [industri] migas, sekaligus untuk menciptakan efek berganda dari industri ini ke sektor lainnya,” ujarnya.
Djoko juga memaparkan, target lifting minyak pada 2025 mencapai 600.000 bopd untuk Work Program & Budget (WP&B) 2025. Angka ini meningkat dari proyeksi 2024 sebesar 580.000 bopd. Sementara itu, target lifting minyak 2025 untuk APBN dipagu 605.000 bopd.
Adapun, lifting gas pada 2025 ditargetkan sebesar 5,458 MMscfd untuk WP&B 2025. Angka ini turun 1,1% dibandingkan dengan proyeksi 2024 di level 5,516 MMscfd. Sementara itu, target lifting gas 2025 dalam APBN dipatok 5,628 juta MMscfd.
Kemudian, target pengeboran pada 2025 sesuai kesepakatan teknis meningkat sebanyak 979 sumur dari estimasi 2024 sebanyak 880 sumur.
Berikut progres 4 PSN hulu migas di RI per 31 Oktober 2024:
Abadi Masela
- Studi CCS fase-1 : 100%
- Studi CCS fase-2 : 100%
- Studi pipeline injeksi CO2 : 100%
- Respons situs dan studi tsunami : 46,8%
- Survei G&G: offshore 33,57%; onshore 82,5%
- FEED : FPSO, GEP, SURF dalam proses lelang
- Kajian logistik : 99,25%
IDD dan Geng North
- Revisi rencana pengembangan atau plan of development (PoD) Lapangan Gendalo, Maha, Gandang, Gehem, dan Bangka: disetujui pada 13 Agustus 2024
- PoD I Lapangan Geng North WK North Ganal dan Gehem : disetujui pada 16 Agustus 2024
- AFE FEED Kutai Northern Hub: disetujui pada 24 September 2024
Asap Kido Merah, Genting Oil Kasuri
- Pengerjaan awal : 87,06%
- Studi sumur pertama : 100% tajak sumur pertama Asap 4XST pada 21 Agustus 2024
- EPC: dalam proses tender. Persetujuan bid plan diperkirakan pada November 2024
BP Tangguh: UCC
- FEED offshore : 100%
- FEED onshore : 100%
- EPCI offshore : 5%
- EPCI onshore : 2%
- Pengerjaan awal : 15%
(wdh)