Logo Bloomberg Technoz

Sementara itu, apabila IHSG gagal bertahan, support selanjutnya pada level 7.050–7.000.

Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global dan juga dalam negeri. Para investor sedang mengamati berita lebih lanjut seputar Pemerintahan Presiden Terpilih Amerika Serikat Donald Trump. Bersamaan dengan mencermati perlambatan pemangkasan suku bunga oleh Bank Sentral AS (Federal Reserve/The Fed).

“Para trader tampaknya mengukur potensi dampak dari kebijakan pemerintahan Trump yang baru terhadap ekonomi, dan kemungkinan The Fed akan memperlambat upaya pemotongan suku bunganya,” papar Chris Larkin di E*Trade dari Morgan Stanley.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, di Washington, tim transisi Trump sedang mempertimbangkan untuk memasangkan Kevin Warsh, mantan pejabat The Fed, sebagai Menteri Keuangan, dengan manajer Hedge Fund, Scott Bessent sebagai Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih, menurut orang-orang yang mengetahui hal tersebut.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, sentimen investor tertekan oleh kekhawatiran mengenai kebijakan Ekonomi Presiden Terpilih Donald Trump yang berpotensi memicu tekanan inflasi dan juga rilis data Penjualan Ritel AS telah memperlemah ekspektasi mengenai pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.

“Selain itu, semakin liar spekulasi yang beredar seputar siapa yang akan dipilih oleh Donald Trump sebagai Menteri Keuangan AS yang akan datang,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Yang terpenting dari perdagangan hari ini datang dari dalam negeri, Bank Indonesia, Selasa ini, ketika Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memulai pertemuan bulanan untuk memutuskan kebijakan suku bunga acuan, BI Rate.

Hari ini, Bank Indonesia akan memulai pertemuan rutin sampai dengan Rabu besok untuk mengkaji kondisi perekonomian RI terbaru, dan memutuskan kebijakan moneter yang sangat ditunggu-tunggu.

Hasil konsensus Bloomberg sampai pagi ini memperlihatkan, mayoritas Analis/ Ekonom memperkirakan BI Rate masih akan ditahan di 6%.

Hanya 8 dari 33 prediksi yang masuk, memperkirakan BI Rate akan dipangkas sebesar 25 bps menjadi 5,75%.

BI sebenarnya memiliki ruang memangkas bunga acuan itu kendati rupiah telah melemah 2,13% sejak RDG bulan lalu digelar. 

Pergerakan BI Rate di 2024 (Bloomberg)

Selain itu, Indonesia memiliki cukup cadangan devisa dengan posisi Oktober mencetak rekor terbesar sepanjang sejarah yang dicatat, mencapai US$ 151,2 miliar. Dengan cadangan devisa masih besar, BI memiliki amunisi yang memadai untuk memastikan nilai tukar rupiah stabil di tengah volatilitas jangka pendek.

“Ada ruang untuk menurunkan BI Rate selama rupiah tak sampai menyentuh Rp16.000/US$ lebih,” terang Chief Economist PT Bank Central Asia Tbk David Sumual, yang memprediksi BI rate akan dipangkas sebesar 25 bps pekan ini.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, investor mengantisipasi hasil RDG BI pada Rabu. Sayangnya, BI diyakini menahan suku bunga acuan di 6%, meski The Fed memangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps di awal November 2024.

“Keyakinan ini didasari oleh kecenderungan pelemahan nilai tukar rupiah bersamaan dengan tren capital outflow dalam sebulan. Pemicu utama dari kondisi ini adalah perubahan pandangan pasar terhadap arah kebijakan The Fed di 2025 yang diyakini less-aggressive,” mengutip riset Phintraco.

Dalam risetnya, waspadai potensi pelemahan lanjutan IHSG ke kisaran 7.050 di pekan ini.

“Stochastic RSI membentuk death cross pada pivot area. Kondisi ini dibayangi berlanjutnya tekanan jual yang terindikasi dari kecenderungan akumulasi Net Sell investor asing sampai dengan Senin. Dengan demikian, waspadai lower-level dari Bearish target area berdasarkan pola double top di 7.050.”

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi  MAPI, MAPA, ACES, DSNG, TLKM, dan ICBP.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, belum ada perubahan signifikan pada pergerakan IHSG setelah sebelumnya menembus support 7.228.

“Arah trend masih Bearish dan masih berpotensi melanjutkan penurunan ke area support berikutnya di 6.998–7.064,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Selasa (19/11/2024).

BRI Danareksa juga memberikan catatan, resisten sementara di 7.370.

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, AMMN, dan DSNG.

(fad)

No more pages