Banyak Pungutan Tahun Depan, Nasib Kelas Menengah Kian Terancam
Ruisa Khoiriyah
19 November 2024 10:30
Bloomberg Technoz, Jakarta - Dalam lima tahun terakhir, banyak orang Indonesia yang turun kelas menjadi lebih miskin akibat kebijakan yang kurang inklusif dan cenderung lebih menguntungkan kelas ekonomi tertentu saja.
Sebanyak 9,5 juta orang Indonesia yang tadinya masuk dalam kategori Kelas Menengah yakni yang memiliki pengeluaran antara Rp2.040.262 sampai Rp9.909.844 per orang per bulan, turun kelas menjadi Kelas Menuju Menengah alias Calon Kelas Menengah. Yaitu mereka yang memiliki pengeluaran sebesar Rp874.398 hingga Rp2.040.262 per orang per bulan. Pada saat yang sama, sebanyak 12,72 juta orang Indonesia terdegradasi ke Kelas Rentan Miskin, yaitu berpengeluaran Rp582.932-Rp874.398 per orang per bulan.
Bila ditotal, dalam lima tahun saja, sebanyak 22,22 juta orang Indonesia 'turun kasta' ke kelas ekonomi lebih bawah akibat serangkaian musabab yang mengikis pendapatan dan menurunkan kemampuan konsumsi mereka. Pandemi Covid-19 menjadi salah satu sebab utama kemerosotan kesejahteraan puluhan juta orang karena pagebluk itu sempat mematikan ekonomi.
Namun, selain karena pandemi, sejatinya tren kemerosotan kesejahteraan yang terjadi di kelas menengah sudah berlangsung sejak sebelum pagebluk datang, seperti ditemukan oleh kajian yang dilansir oleh LPEM UI.
"Performa sektor manufaktur yang terus menurun kita lihat sebagai pangkal masalah mengapa daya beli masyarakat ikut menurun. Kemampuan industri manufaktur menyerap tenaga kerja turun, produktivitas turun sehingga tingkat upah turun. Hal itu yang membuat kelas menengah yang bekerja di sektor tersebut jadi tidak produktif bahkan sebagian sudah berpindah ke sektor informal," kata Ekonom LPEM Universitas Indonesia Teuku Riefky, beberapa waktu lalu.