Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) melanjutkan aksi 'turun gunung' dalam Pilkada Serentak 2024. Dia kembali ikut dalam kegiatan dan kampanye para jagoan KIM Plus di pilkada strategis.

Kali ini, Jokowi menghadiri pertemuan pasangan calon nomor urut 01 Pilkada DKI Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono di sebuah kafe pada kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat. 

Ridwan Kamil mengatakan, kehadiran Jokowi dalam kegiatan tersebut sangat krusial karena kontestasi politik pada Pilkada Serentak tinggal menyisakan waktu nyaris satu pekan. Dia menilai, Jokowi bisa memberikan keyakinan bagi para warga DKI Jakarta yang belum menentukan pilihan atau bimbang.

"Tinggal kurang lebih 9 hari lagi. Tapi dari catatan saya justru seminggu terakhir warga baru mikir; baru mulai ohh ternyata gini. Jadi, kedatangan pak Jokowi di momen semingguan ini betul-betul pas. Satu putaran insya Allah," kata Ridwan, Senin (18/11/2024).

Dia juga mengatakan telah menjadikan Jokowi sebagai teladan dalam kontestasi politik. Menurut dia, berbeda dengan tokoh politik lainnya, Jokowi kerap melakukan kampanye dengan menonjolkan kebaikan; bukan sibuk mengungkit keburukan lain.

Hal ini, kata Ridwan, juga nampak dari daftar kemenangan Jokowi pada kontestasi politik. Mantan kader PDIP tersebut dinilai tak penah mengalami kekalahan.

"Dua kali menang Pilkada Solo; satu kali menang pemilihan gubernur di DKI Jakarta, dan dua kali menang pemilihan di level presiden," ujar Ridwan.

Mantan Gubernur Jawa Barat tersebut memang sudah sempat menyambangi Jokowi yang telah tinggal di Solo usai lengser dari jabatannya sebagai presiden. Hal ini dilakukan usai dia bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto yang juga ketua umum Partai Gerindra - partai utama pada KIM Plus.

Pada Pilkada DKI Jakarta, Ridwan-Suswono sebenarnya memiliki banyak modal kuat karena disokong koalisi super gemuk dan popularitas yang tinggi. Namun, kehadiran jagoan PDIP, Pramono Anung-Rano Karno mengubah kontestasi di ibu kota.

Sejumlah survei menunjukkan elektabilitas Ridwan justru stagnan dan cenderung turun. Sedangkan Pramono-Rano justru semakin meningkat dan mulai menyalip posisi Ridwan-Suswono.

Padahal, pada Pilkada DKI Jakarta, pasangan calon harus mendapatkan suara 50% + 1 untuk menang atau terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur. 

(azr/frg)

No more pages