Logo Bloomberg Technoz

Terutama didukung penuh oleh peran BRPT sebagai proxy untuk TPIA dan Barito Renewables Energy (BREN), dengan proposisi nilai yang lebih baik serta risiko bisnis yang terdiversifikasi.

“Saat ini, BRPT diperdagangkan dengan diskon 90% dibandingkan nilai pasar anak Perusahaannya yang terdaftar senilai Rp13.500/saham,” jelasnya.

BRPT dipandang lebih menarik sejalan dengan Target Harga (target price/TP) yang amat menarik mencapai Rp3.500/saham, dapat tercapai mengingat prospek pasar Bullish jangka panjang dan adanya 4 katalis utama yang akan mendorong harga saham.

Pasalnya BRPT akan tersengat sentimen positif dari proyeksi pendapatan TPIA yang dinilai akan meningkat hampir enam kali lipat pada 2025 usai akuisisi SECP, sebuah Perusahaan kilang minyak dan cracker etilena. Hal ini berpotensi membuat laba TPIA menjadi positif. 

Menyusul potensi dari IRT, yang merupakan entitas anak usaha BRPT dengan kepemilikan 34%, yang akan memulai operasi komersial penuh dari pembangkit listrik berkapasitas 2.000 MW pada tahun 2025. Inisiatif tersebut dapat menghasilkan pendapatan asosiasi tahunan hingga US$51 juta.

“Kami memperkirakan Indo Raya Tenaga (IRT) dapat menghasilkan laba sebesar US$120-150 juta dan memberikan kontribusi pendapatan sebesar US$40-51 juta kepada BRPT,” terang Andreas.

Pendorong fundamental saham BRPT selanjutnya datang dari divisi propertinya, yang baru saja membentuk Joint Operation (JO) untuk menjual total 400 ha lahan industri dan perumahan di area pelabuhan Patimban dan Cikupa, yang akan dimulai tahun depan. Guna mengembangkan proyek Kawasan Industri Patimban dan proyek Perumahan Cikupa.

“Secara keseluruhan, proyek ini diperkirakan dapat menghasilkan pendapatan tahunan sebesar US$3,5 juta,” tulisnya.

Dengan sentimen dan katalis tersebut semakin memperkuat peringkat Beli yang disematkan oleh Sucor Sekuritas dengan target harga Rp3.500/saham, atau setara potensi kenaikan hingga triple digit dari level harga saat ini, mencapai lebih dari 200%.

Kemudian, Andreas secara singkat memproyeksikan pencapaian Earning Per Share (EPS) Barito Pacific dapat mencapai angka Rp13 pada kinerja inti tahun penuh 2024, dan Rp15 pada 2025 mendatang. Dengan pertumbuhan Net Income masing-masing mencapai US$79 juta dan US$92 juta.

Pada penutupan perdagangan Senin 18 November 2024, saham BRPT ditutup melemah 10 poin atau setara dengan tertekan 1,17% menuju level Rp845/saham.

Penutupan Saham BRPT pada Senin 18 November 2024 (Bloomberg)

Melemahnya saham BRPT terjadi usai ditransaksikan sebanyak 8.792 kali diperjualbelikan. Volume perdagangan mencapai 72,21 juta saham, dengan nilai transaksi Rp62,29 miliar.

Adapun sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd), saham BRPT dalam tren Bearish dan mengalami pelemahan mencapai 36,36% YtD.

Rekomendasi Saham BRPT

Konsensus Bloomberg menghasilkan target harga saham BRPT potensial dapat mencapai Rp2.185/saham untuk 12 bulan ke depan. Dengan satu Analis merekomendasikan Buy dan satu Sell.

Andreas Yordan Tarigan, memberikan rekomendasi Buy dengan target harga dapat mencapai Rp3.500/saham. Namun, Arnanto Januri dengan rekomendasi Underweight dengan target harga Rp870/saham.

(fad/ain)

No more pages