Logo Bloomberg Technoz

"Sentimen negatif terhadap aset Eropa sangat luas—baik saham, suku bunga, maupun mata uang. Aktivitas ekonomi melambat, pendapatan direvisi turun, permintaan dari China—penggerak utama ekonomi Eropa—juga lemah. Usulan tarif baru hanya menambah tantangan yang ada," ujar Marija Veitmane, ahli strategi senior di State Street Global Markets.

Investor juga mencermati perlambatan penurunan suku bunga oleh bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed). Di Eropa, Luis de Guindos, Wakil Gubernur Bank Sentral Eropa (ECB), optimistis inflasi akan mendekati target 2% tahun depan, meskipun masih ada pertanyaan terkait tekanan harga di sektor jasa.

Sementara itu, kekhawatiran atas perekonomian Jerman terus meningkat. Survei Bloomberg menunjukkan para ekonom tidak lagi berharap Jerman dapat menghindari kontraksi ekonomi selama dua tahun berturut-turut.

(bbn)

No more pages