Logo Bloomberg Technoz

Gubernur BI Perry Warjiyo menyebutkan, berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi yang tumbuh 15,2% (yoy), kredit modal kerja yang meningkat 11,6% (yoy), dan kredit konsumsi yang naik 10,98% (yoy) pada Juli 2024.

"Pembiayaan syariah dan kredit UMKM (usaha menengah, kecil, dan mikro) tumbuh masing-masing sebesar 11,75% (yoy) dan 5,16% (yoy). Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diperkirakan berada pada batas atas kisaran 10-12%," papar Perry dalam Konferensi Pers usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu (21/8/2024).

Dia menambahkan pertumbuhan kredit bersumber dari permintaan korporasi, sejalan dengan kinerja penjualan yang masih kuat. Sementara itu, permintaan kredit rumah tangga masih tinggi, terutama pada kredit pemilikan rumah (KPR). 

"Secara sektoral, pertumbuhan kredit yang tinggi terjadi pada mayoritas sektor ekonomi, terutama pada sektor Industri, Listrik, Gas, dan Air (LGA), dan Pengangkutan," ujar Perry.

Dalam hal ini, perkembangan kredit perbankan juga ditopang sisi penawaran. Menurut dia, minat penyaluran kredit didukung oleh pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) Juli 2024 yang tercatat sebesar 7,72% (yoy), strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan, serta dukungan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) BI.

"Untuk memperkuat pendanaan, perbankan juga mengoptimalkan sumber pendanaan selain dari DPK, antara lain melalui penerbitan surat-surat berharga dan pinjaman," ungkap Perry.

(ain)

No more pages