Bidik Listrik 100 GW dari EBT, RI Butuh Dana Rp1,58 Kuadriliun
Mis Fransiska Dewi
18 November 2024 16:10
Bloomberg Technoz, Jakarta – Indonesia menargetkan dapat menambah listrik atau elektrifikasi sebanyak 100 gigawatt (GW) dalam 15 tahun ke depan dalam Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Sebanyak 75% dari 100% GW energi listrik tersebut ditargetkan berasal dari energi bersih.
Dengan bidikan elektrifikasi itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai negara ini membutuhkan investasi sebesar US$100 miliar atau sekitar Rp1,58 kuadriliun.
“Ini bisa mimpi kalau power wheeling tidak ada. Energi terbarukan ini ada yang kecil-kecil; cuma 1 megawatt, 3 megawatt. Kalau disuruh bangun transmisi sendiri enggak bakal bisa. Dia harusnya tinggal tapping dan toll fee, selesai,” kata Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Investasi, Hilirisasi dan Lingkungan Hidup Kadin Indonesia, Bobby Gafur Umar, Senin (18/11/2024).
“Akan tetapi, rezim ini untuk mengontrol harga itu tidak bisa dilepaskan.”
Bobby menyebut Indonesia tidak mungkin mengandalkan hanya pemerintah ataupun PLN karena target 100 GW itu tidak akan tercapai. Dengan demikian, Indonesia harus menciptakan ekosistem energi khususnya energi terbarukan yang bisa dilakukan dan mudah mengakses perbankan.