Direktur BRI: Judi Online Jadi Penyebab Kredit Macet UMKM
Jakarta - Aktivitas judi online kini telah memberikan dampak domino yang luas, salah satunya pada sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Banyak pelaku UMKM yang terjerat dalam aktivitas tersebut, yang pada akhirnya menyebabkan mereka kesulitan dalam mencicil utang. Dampak dari fenomena ini cukup mengkhawatirkan, karena selain merugikan pelaku UMKM, juga mempengaruhi stabilitas keuangan mereka.
Direktur Bisnis Mikro PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), Supari, mengungkapkan bahwa maraknya judi online saat ini mulai mengganggu ekosistem UMKM. BRI sendiri menemukan fakta ini saat melakukan kunjungan ke beberapa UMKM yang mengalami kredit macet.
Menurut Supari, saat pihak BRI mendatangi pelaku UMKM yang kesulitan membayar angsuran, mereka menemukan kenyataan bahwa sebagian dari mereka terlibat dalam judi online dan terpaksa mencari pinjaman dari sumber lain, termasuk pinjaman online.
Supari tidak memberikan data spesifik tentang jumlah UMKM yang terkena dampak judi online, namun ia menekankan bahwa fenomena ini cukup serius karena dapat menyebabkan meningkatnya kredit macet.
Hal ini tercermin dari kenaikan Non-Performing Loan (NPL) di sektor UMKM, khususnya pada sektor mikro dan kecil. Berdasarkan catatan BRI, NPL di sektor mikro naik sebesar 62 basis poin (bps) menjadi 3,03%, sementara di sektor kecil mengalami kenaikan sebesar 6 bps menjadi 4,64%. Peningkatan NPL ini menunjukkan adanya potensi risiko yang semakin besar bagi sektor UMKM.
Permasalahan judi online di kalangan pelaku UMKM ini juga berdampak langsung pada akses mereka terhadap layanan keuangan formal. Ketika UMKM mengalami kredit macet, mereka akan kesulitan untuk mengakses pembiayaan selanjutnya.
Hal ini tentu menyulitkan mereka dalam mengembangkan usaha atau bahkan mempertahankan kelangsungan bisnis mereka. Menurut Supari, masalah ini harus segera ditangani, karena jika tidak, pelaku UMKM yang terjerat kredit macet akan kesulitan untuk mendapatkan bantuan dari lembaga keuangan formal di masa depan.
Bank, sebagai salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran besar dalam pendanaan UMKM, harus dapat beradaptasi dengan perubahan tren di masyarakat. Salah satu langkah yang dapat diambil adalah dengan melakukan pemantauan yang lebih ketat terhadap pola pembayaran angsuran pelaku UMKM.
Selain itu, bank juga perlu memberikan edukasi tentang pentingnya manajemen keuangan yang baik, agar pelaku UMKM tidak tergoda untuk mengambil pinjaman yang dapat membahayakan keuangan mereka, apalagi jika dipergunakan untuk kegiatan yang tidak produktif seperti judi online.
Agar sektor UMKM tetap bisa berkembang meski adanya dampak negatif dari judi online, penting bagi pelaku usaha untuk memiliki pengelolaan keuangan yang baik dan berhati-hati dalam mengambil keputusan finansial. Bank dan lembaga keuangan lainnya juga harus bekerja sama untuk memberikan solusi kepada pelaku UMKM yang mengalami kesulitan pembayaran angsuran akibat aktivitas judi online.
Langkah-langkah preventif seperti sosialisasi tentang bahaya pinjaman online dan penyuluhan terkait manajemen keuangan yang sehat menjadi kunci untuk menanggulangi masalah ini. Selain itu, bank juga dapat menawarkan restrukturisasi kredit atau program pembinaan khusus bagi UMKM yang mengalami masalah pembayaran agar mereka dapat kembali mengakses pembiayaan tanpa terjerat lebih jauh dalam masalah keuangan.