Logo Bloomberg Technoz

Selain kesamaan tatanan tektonik, Mirzam menjelaskan bahwa setiap gunung memiliki interval letusan yang berbeda. Namun, ada kalanya gunung yang berbeda interval waktu ini berpotensi meletus pada saat yang sama. Misalnya, beberapa gunung mungkin meletus setiap lima atau sepuluh tahun, dan letusan dapat terjadi berbarengan ketika kedua interval waktu tersebut beririsan. Fenomena ini terjadi secara alami sesuai dengan periode aktivitas vulkanik masing-masing gunung.

3. Pengaruh Faktor Eksternal, Seperti Hujan dan Cuaca Ekstrem

Faktor eksternal juga mempengaruhi erupsi gunung berapi. Cuaca ekstrem, hujan dengan intensitas tinggi, dan perubahan tekanan serta kecepatan angin dapat mengakibatkan letusan pada gunung berapi yang hampir kritis. Curah hujan yang tinggi dapat masuk ke celah batuan di puncak gunung, berubah menjadi uap yang menambah tekanan di dalam gunung, sehingga memicu letusan. Selain itu, beban air hujan di puncak gunung dapat menyebabkan longsor di kawah dan mengurangi daya tahan batuan di puncak gunung, memicu tekanan magma yang akhirnya menyebabkan erupsi.

Apakah Erupsi Gunung Berapi Bisa Menular?

Pengamatan Visual Gunung Ruang saat terjadi erupsi pada pukul 20.15 WITA. (Dok. Badan Geologi PVMBG)

Mirzam juga menyinggung tentang fenomena letusan gunung berapi yang dapat "menular" ke gunung lain, terutama jika kedua gunung memiliki dapur magma yang sama. Contoh kasus ini adalah Gunung Merapi yang memiliki dapur magma yang sama dengan Gunung Merbabu. Ketika Merapi mengalami letusan, Gunung Merbabu dapat ikut terdampak. Di Bali, Gunung Agung dan Batur juga memiliki hubungan yang sama. Jika Gunung Agung meletus, maka aktivitas vulkanik Gunung Batur bisa meningkat.

Hal ini terjadi pula pada gunung-gunung yang berdekatan seperti Gunung Lewotobi Laki-laki dan Lewotobi Perempuan di Nusa Tenggara Timur. Mirzam menekankan pentingnya menjaga kewaspadaan pada masyarakat yang tinggal di sekitar gunung berapi, bahkan ketika gunung di sekitarnya belum mengalami erupsi.

Imbauan untuk Masyarakat di Sekitar Gunung Berapi

Dengan meningkatnya aktivitas gunung berapi di berbagai wilayah, Mirzam menyarankan agar masyarakat di sekitar gunung berapi dengan status Level IV (Awas) maupun Level III (Siaga) tetap waspada. Curah hujan yang tinggi saat ini berpotensi meningkatkan risiko erupsi pada gunung berapi. Hujan yang bercampur dengan abu vulkanik dari letusan gunung dapat menyebabkan banjir lahar dingin yang berbahaya bagi masyarakat sekitar.

(seo)

No more pages