Logo Bloomberg Technoz

DPR Nilai Nuklir Tak Realistis Buat Bauran EBT Indonesia

Mis Fransiska Dewi
18 November 2024 14:20

Reaktor nuklir di Middletown, Pennsylvania. (Bloomberg)
Reaktor nuklir di Middletown, Pennsylvania. (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta – Wakil Ketua Komisi XII DPR RI Sugeng Suparwoto menilai wacana pemerintah untuk memasukkan pembangkit nuklir sebagai bagian dari bauran energi baru terbarukan (EBT) di dalam negeri tidaklah realistis.

“Sampai kapanpun, tidak akan masuk. Nuklir tidak akan bisa kalau diukur harga keekonomian PLN, harusnya biarkan [mekanisme pasar] supply and demand,” ujarnya di agenda forum eksekutif bertajuk Menggali Sektor Kunci Investasi Berkelanjutan di Indonesia, Senin (18/11/2024).

Menurut Sugeng, bauran EBT di Indonesia sampai dengan saat ini baru sekitar 14% dalam sistem ketenagalistrikan nasional. Bauran tersebut akan dipacu, salah satunya, dengan memanfaatkan potensi sumber daya nuklir.

Meski demikian, dia menilai penggunaan nuklir yang belum teruji di Indonesia kemungkinan tidak akan sesuai dengan nilai keekonomian yang harus ditanggung PT PLN (Persero), meski dia tidak memerinci kalkulasinya.

Ilustrasi energi nuklir. (Dok: Bloomberg)

Di sisi lain, sebelum bauran EBT mencapai 20%, Sugeng menilai, Indonesia masih akan menjadi negara yang mengandalkan energi kotor.