Logo Bloomberg Technoz

Ekonomi RI Butuh Stimulan, BI Rate Perlu Diturunkan

Ruisa Khoiriyah
18 November 2024 13:05

Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. (Betty Laura Zapata/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah bergerak di kisaran terbatas mengawali pekan penentuan BI rate oleh Bank Indonesia, Rabu nanti. Tekanan masih terlihat di pasar saham. Sementara di pasar surat utang, tingkat imbal hasil mayoritas tenor terpantau lebih rendah sampai tengah hari ini.

Hal itu seolah menyiratkan gerak yang masih optimistis di pasar fixed income domestik di tengah lanskap pasar global yang saat ini menilai prospek penurunan suku bunga Federal Reserve berpotensi tertunda sampai akhir kuartal I-2025.

Alhasil, cenderung kalemnya pasar hari ini, membawa rupiah masih mampu menguat 0,08% kuat ke level Rp15.843/US$ sampai siang ini. 

Pergerakan rupiah yang konsolidatif mengawali pekan, akan menjadi latar bagi bank sentral yang akan memulai pertemuan dua hari Rapat Dewan Gubernur mulai esok Selasa dan mengumumkan kebijakan BI rate pada Rabu siang nanti.

Konsensus pasar yang dihimpun oleh Bloomberg sampai Senin siang ini masih memperkirakan BI akan kembali menahan bunga acuan di level 6%. Namun, deretan ekonom yang memprediksi BI Rate akan dipangkas sebanyak 25 bps pada pertemuan bulan ini, semakin banyak, terutama melihat situasi ekonomi domestik yang sudah membutuhkan pelonggaran.