“Ini kalau nanti sudah berfungsi, sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta,” tuturnya.
Jokowi pada kesempatan tersebut melakukan peninjauan di tiga titik, yakni inlet Kali Ciliwung di Jalan Otista, titik pertemuan (arriving shaft) di Jalan Otista III, dan titik outlet di Kanal Banjir Timur (KBT). Total panjang terowongan sodetan Kali Ciliwung menuju KBT ini mencapai 1,2 kilometer dan saat ditinjau tengah dilakukan pengerjaan dari inlet menuju arriving shaft sepanjang 590 meter.
"Kalau ini sudah, maka tinggal urusan ketiga, urusan pompa dan normalisasi Ciliwung dan 12 sungai yang ada juga harus dinormalisasi kalau ingin Jakarta tak banjir," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Tak sampai di sana, Jokowi juga mengingatkan Gubernur Heru untuk melakukan tugas antisipasi banjir rob sekaligus pembangunan giant sea wall dan tanggul laut.
Sementara itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengatakan bahwa penanganan banjir di Jakarta akan dilakukan menyeluruh termasuk normalisasi sungai.
“Kita bertahap, kalau Kali Angke kan sudah beberapa tahun yang lalu sekitar 2007 sampai 2010 sudah dinormalisasi. Berikutnya tinggal sekarang normalisasi Kali Ciliwung, tentunya bertahap ya tidak sekaligus, termasuk waktu, beban sosial, dan tahap berikutnya yang sedang dikerjakan oleh Dinas Sumber Daya Air adalah yang kemarin kita lihat tanggul pantai, kira-kira itu,” kata Heru dikutip dari laman Setkab.go.id.
Saat meninjau proyek sodetan Kali Ciliwung tersebut, Jokowi didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Pj. Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dan Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar.
(ezr/ggq)