Logo Bloomberg Technoz

Perdagangan yang sebagian besar terikat pada kisaran yang terbatas terjadi setelah aksi jual global minggu lalu karena prospek kebijakan perdagangan dan pajak Donald Trump yang kemungkinan akan menimbulkan inflasi.

Serta data penjualan ritel AS yang optimis pada Jumat memperkuat spekulasi bahwa The Fed akan menghentikan siklus pelonggarannya pada tahun 2025, dengan peluang penurunan suku bunga bulan depan yang sekarang terlihat lemah dari lemparan koin.

"Pemangkasan suku bunga The Fed masih mungkin terjadi pada Desember, tetapi saat ini sudah hampir pasti," tulis Shane Oliver, kepala ekonom di AMP Ltd di Sydney, dalam catatan untuk para kliennya.

"Laju pelonggaran yang lebih lambat mungkin terjadi tahun depan, terutama mengingat kebijakan Trump mengenai tarif dan lebih banyak pemotongan pajak memberikan beberapa ancaman kenaikan terhadap inflasi dalam jangka waktu satu hingga tiga tahun."

Saham global hadapi lebih banyak kerugian setelah dukungan tren terputus. (Bloomberg)

Indeks dolar tergelincir, begitu pula yen. Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda mengatakan waktu penyesuaian kebijakan bank sentral berikutnya akan bergantung pada ekonomi dan harga, menggarisbawahi sikapnya yang bergantung pada data dan tetap membuka opsi mengenai waktu kenaikan suku bunga berikutnya.

Dalam berita korporat, Alibaba Group Holding Ltd mengusulkan untuk menjual obligasi dolar dan yuan untuk membayar utang luar negeri dan membeli kembali saham, setelah konglomerat teknologi China ini menerbitkan obligasi konversi rekor awal tahun ini.

Mengenai komoditas, minyak mengalami penurunan mingguan di tengah-tengah kekhawatiran atas pasokan yang melimpah dan permintaan yang lebih lemah dari importir minyak mentah terbesar, China.

Sekutu Ukraina mendorong Volodymyr Zelenskiy untuk mempertimbangkan cara-cara baru untuk mengakhiri perang dengan Rusia saat AS mempertimbangkan keputusan akhir untuk mencabut beberapa pembatasan senjata buatan Barat untuk menyerang target militer terbatas di Rusia.

Emas menguat setelah mengalami penurunan mingguan terburuk sejak 2021 karena dolar melemah dan para trader mempertimbangkan prospek penurunan suku bunga The Fed.

Di sisi lain minggu ini, bank-bank China diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman mereka tidak berubah setelah pemangkasan pada Oktober. Bank Indonesia akan mengumumkan keputusan kebijakan karena rupiah mendekati 16.000 per dolar AS pada Jumat, level psikologis penting bagi bank sentral yang berfokus pada stabilitas mata uang.

Pembacaan inflasi Inggris dan zona euro akan segera dirilis yang akan membantu mengukur prospek kebijakan Bank of England dan Bank Sentral Eropa dengan sejumlah pejabat dari masing-masing lembaga yang akan memberikan pidato. Hasil laporan keuangan Nvidia bisa menguji keberlanjutan kenaikan harga saham yang dipimpin AI.

(bbn)

No more pages