Salah satu yang cukup dinanti adalah mengimplementasikan kebijakan pencadangan Bitcoin (Bitcoin Strategic Reserve) oleh Trump.
Dalam kepemimpinan kedua kalinya di Gedung Putih, sikap Trump tampak melunak pada kripto. Trump dulu skeptis kini justru jadi individu dalam arus utama pendukung mata uang digital.
Ini terjadi usai perusahaan-perusahaan aset digital mengeluarkan dana besar-besaran selama kampanye pemilu untuk mempromosikan kepentingan mereka.
Bitcoin menjadi “terlalu panas” setelah kenaikan yang memecahkan rekor sejak Hari Pemilu pada 5 November, dan “banyak kabar baik telah dibangun ke dalam harga,” jelas Tony Sycamore, analis pasar IG Australia Pty, dalam sebuah catatan, dilansir dari Bloomberg News, Senin (18/11/2024).
Rebalancing Bitcoin telah tampak pekan lalu saat pemegang jangka pendek (short-term holder/sth) sekarang hanya mencakup 30% dari kapitalisasi yang direalisasikan. Angka ini jauh menurun dibandingkan 80% saat kondisi pasar bullish.
Ketidakpastian tengah menyelimuti pasar aset digital dengan menunjukkan penurunan sentimen bullish. Adanya posisi jual yang signifikan di bursa seperti OKX, Bybit, dan Huobi meningkatkan kemungkinan terjadinya short squeeze. Hal ini dapat memicu pergerakan harga secara tiba-tiba.
Meski demikian, analis dari Crypto Banter, Kyledoops, menunjukkan sebuah grafik harian dari platform perdagangan Coinbase, Cumulative Volume Delta (CVD), dimana terdapat lonjakan tekanan oleh pembeli pada kisaran nilai US$143 juta, mendekati posisi puncak pada bulan Maret di US$ 152 juta.
"Sejak Juli, reli Bitcoin secara konsisten menyamai minat beli yang kuat di Coinbase, menggarisbawahi permintaan pasar spot yang kuat di bursa utama AS ini." ucap dia dalam laporan tertulis, Senin.
(prc/wep)