Batu Bara RI Masih Akan Laris 2025, Beda dari Ramalan Bank Dunia
Dovana Hasiana
18 November 2024 10:00
Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berpendapat, berdasarkan hasil analisis internalnya, permintaan batu bara Indonesia tidak akan turun terlalu signifikan dalam beberapa tahun ke depan.
Adapun, pernyataan ini dilontarkan untuk menanggapi laporan dari Bank Dunia atau World Bank (WB) yang mengestimasikan penurunan konsumsi batu bara bakal terjadi pada 2025 dan makin parah pada 2026, menyusul proyeksi kemerosotan permintaan dari China, Eropa, dan Amerika Serikat (AS).
Direktur Pembinaan Program Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM Julian Ambassadur Shiddiq mengatakan proyeksi Bank Dunia tersebut justru menjadi salah satu peluang, sekaligus tantangan, bagi Indonesia dalam pengelolaan batu bara ke arah yang lebih strategis.
Apalagi, produksi batu bara Indonesia memang akan lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu, terutama terkait dengan ketahanan energi, yang permintaannya mengalami peningkatan dari sektor kelistrikan, industri smelter, serta bahan baku untuk hilirisasi batu bara.
"Sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 3/2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara [UU Minerba] dan sesuai dengan visi misi Presiden [Prabowo Subianto], produksi batu bara Indonesia akan lebih difokuskan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri terlebih dahulu. Setelah kebutuhan domestik terpenuhi, kelebihan produksi akan dialokasikan untuk ekspor," ujar Julian kepada Bloomberg Technoz, dikutip Senin (18/11/2024).