Akan tetapi, indikator Stochastic RSI sudah menyentuh 100. Sudah paling tinggi, sangat jenuh beli (overbought).
Oleh karena itu, investor patut hati-hati. Apalagi level US$ 2.587/troy ons adalah pivot point.
Dari pivot point tersebut, target koreksi terdekat adalah US$ 2.578/troy ons yang merupakan MA-5. Jika tertembus, maka US$ 2.771/troy ons yang adalah MA-10 bisa menjadi target selanjutnya.
Sedangkan target resisten terdekat adalah US$ 2.597/troy ons. Penembusan di titik ini berpotensi membuat harga emas naik menuju US$ 2.602/troy ons.
Harga Emas Bangkit
Pekan lalu, harga emas anjlok lebih dari 4%. Namun pagi ini, harga berhasil bangkit dengan kenaikan yang cukup signifikan.
Arah kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve menjadi katalis bagi kenaikan harga emas. Pekan lalu, Gubernur The Fed Chicago Austan Goolsbee menyebut asal inflasi secara berkelanjutan menuju target 2%, maka suku bunga bunga acuan akan jauh lebih rendah dalam 12-18 bulan mendatang.
Mayoritas pelaku pasar masih meyakini bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga acuan dalam rapat bulan depan. Mengutip CME Fedwatch, kemungkinan pemangkasan Federal Funds Rate sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25-4,5% adalah 61,6%.
Emas adalah aset yang tidak memberikan imbal hasil (non-yielding asset). Memegang emas akan lebih menguntungkan saat suku bunga turun karena ikut menurunkan opportunity cost.
(aji)