Setelah gejolak pasar yang terjadi setelah kenaikan suku bunga BOJ pada Juli, bank sentral telah mengakui perlunya meningkatkan komunikasinya. Hal ini menimbulkan spekulasi bahwa Ueda akan menyampaikan maksud bank dengan lebih jelas menjelang langkah selanjutnya.
"Ada spekulasi sebelum Ueda berbicara bahwa ia akan membuat komentar hawkish karena yen telah melemah ke kisaran 150," kata Juntaro Morimoto, analis mata uang senior di Sony Financial Group Inc.
"Jika ia tidak memberikan komentar apa pun yang mengindikasikan langkah menuju kenaikan suku bunga tambahan pada pertemuan Desember, ada risiko yen akan terus dijual."
Ueda mengindikasikan bahwa BOJ berada di jalur menuju suku bunga yang lebih tinggi dengan tetap berpegang pada garis standarnya tentang masalah ini. Ia mengulangi pendiriannya bahwa jika prospek BOJ untuk aktivitas ekonomi dan harga terealisasi, bank akan terus menaikkan suku bunga kebijakannya.
Gubernur mengatakan bank perlu mencermati berbagai risiko termasuk ekonomi Amerika Serikat (AS) dan kemungkinan dampaknya, sembari menunjukkan bahwa AS kemungkinan besar akan mencapai soft landing mengingat data positif baru-baru ini.
Setelah pertemuan kebijakan bulan lalu, Ueda menekankan bahwa tidak perlu lagi mengatakan bank memiliki "waktu untuk mempertimbangkan" sebelum melakukan penyesuaian kebijakan apa pun karena risiko dari ekonomi AS sebagian besar telah surut.
"Menyesuaikan tingkat akomodasi secara bertahap seiring dengan peningkatan aktivitas ekonomi dan harga akan mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang," kata Ueda. Hal ini akan "berkontribusi pada pencapaian target stabilitas harga secara berkelanjutan dan stabil."
(bbn)