Logo Bloomberg Technoz

Asing Hengkang dari Bursa Saham, Rupiah Ikut Terjengkang

Redaksi
18 November 2024 07:10

Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Rupiah. (Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Rupiah telah mengalami pelemahan 1,2% sepanjang pekan lalu, menjadi mata uang Asia dengan kinerja terburuk ketiga setelah ringgit yang tergerus hingga 1,44% dan baht yang melemah 1,30%.

Rupiah menyentuh level terlemah pekan lalu di Rp15.943/US$ pada perdagangan intraday Jumat dan setelah diintervensi oleh Bank Indonesia, rupiah akhirnya bertahan di Rp15.855/US$ yang menjadi level penutupan terlemah sejak pertengahan Agustus lalu. 

Rupiah tertekan sentimen seputar prospek kebijakan suku bunga Federal Reserve, bank sentral Amerika Serikat, yang telah melambungkan nilai dolar AS di seluruh dunia dan sepanjang pekan lalu membukukan penguatan 1,61% ke level tertinggi setahun terakhir.

Tekanan yang dihadapi oleh rupiah selain karena keperkasaan nilai dolar AS yang menghempaskan hampir semua mata uang di dunia, juga akibat arus jual yang besar di pasar saham dan sekuritas tenor pendek di dalam negeri. Para pemodal asing masih melanjutkan gelombang jual di aset-aset rupiah.

Laporan Bank Indonesia, berdasarkan data transaksi 11-14 November lalu, para investor asing mencatat posisi net sell senilai Rp7,42 triliun di pasar keuangan domestik.