John J. Edwards III — Bloomberg News
Bloomberg, Perusahaan induk TikTok, ByteDance Ltd, menilai dirinya sendiri sekitar US$300 miliar (sekitar Rp4.740 triliun), salah satu valuasi tertinggi yang pernah ada untuk perusahaan teknologi asal China.
Kabar dari Wall Street Journal ini muncul ketika ByteDance tengah berjuang tetap beroperasi di Amerika Serikat (AS) saat pemerintahan setempat menolak aplikasi TikTok dengan alasan keamanan data.
Valuasi tersebut muncul dalam penawaran pembelian kembali saham oleh ByteDance baru-baru ini, kata Journal, mengutip orang-orang tak dikenal yang mengetahui masalah ini. TikTok akan dilarang di AS di bawah undang-undang federal kecuali ByteDance menjual aplikasi tersebut kepada pemilik Amerika pada pertengahan Januari.

Valuasi ByteDance telah meningkat dalam serangkaian pembelian kembali, kata WSJ, mencatat valuasi hampir US$225 miliar dalam tender offer kepada karyawan pada Oktober 2023.
Aksi buyback saham pada Desember 2023 meningkatkan valuasi menjadi US$268 miliar, kata WSJ, mengutip email perusahaan kepada investor yang dilihat oleh surat kabar tersebut.
Presiden terpilih Donald Trump pernah mendukung pelarangan TikTok yang tertunda, tetapi belum lama menyampaikan bahwa itu adalah ide yang buruk.
Walau pembatalan atau pelonggaran larangan tersebut akan menjadi rumit, kemenangan Donald Trump di Pilpres AS “secara signifikan meningkatkan gambaran untuk TikTok - tidak diragukan lagi,” kata mantan Penasihat Umum Badan Keamanan Nasional Glenn Gerstell dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg.
(bbn)