Bitcoin, pada dasarnya, mewakili privatisasi total uang. Bitcoin adalah mata uang (atau mungkin jangkar mata uang) yang kebal terhadap “potensi nilai rendah”, karena tidak ada yang bisa mencetak lebih banyak lagi, dan tidak ada yang mengontrol apa yang bisa atau tidak bisa dibeli dengan mata uang tersebut.
Sementara, dalam teori moneter modern uang adalah ciptaan sektor publik, yang dikendalikan oleh pemerintah melalui bank sentral, dan merupakan 'anak perusahaan' pemerintah.
Dengan demikian, pemerintah yang berdaulat memiliki kekuatan dan hak untuk mengarahkan dan mendanai proyek apapun yang diinginkannya, dan semua kekayaan berasal dari pusat. Ini adalah masa depan moneter utopis Pemerintah Besar.
Mungkinkah Trump tidak lebih boros dari yang diperkirakan?
“Jadi, Anda memiliki pandangan dunia libertarian, negara kecil dalam bentuk kripto, dan Anda memiliki pandangan dunia 'Pemerintah Besar sebagai Pengusaha' dimana dilambangkan dalam teori moneter modern. Manakah yang paling cocok dengan deskripsi Trump? Saya berpendapat bahwa dengan adanya Elon Musk, pasti yang pertama, tentu saja untuk saat ini,” kata McWilliams.
Seperti yang ditunjukkan oleh Brent Donnelly dari Spectra Markets, dengan cukup cerdik dalam salah satu buletinnya baru, hal ini mungkin menjelaskan pergerakan emas dan Bitcoin yang tampaknya bertentangan.
Pada satu sisi, memiliki industri koin kripto diuntungkan oleh gagasan bahwa pemikiran 'negara bagian kecil' mungkin benar-benar unggul dalam pemerintahan ini.
Pada sisi lain, memiliki emas sedang layu karena asumsi bahwa kemenangan Donald Trump secara otomatis membuat defisit anggaran menjadi lebih besar. “Ada kemungkinan bahwa hal itu mungkin tidak akan terjadi seperti yang diperkirakan beberapa orang,” ucap dia.
Seperti yang ditunjukkan oleh Donnelly, apapun pelajaran lain yang bisa diambil dari pemilu kali ini dan pemilu-pemilu lainnya di seluruh dunia, orang-orang sangat, sangat membenci inflasi.
Setiap politisi yang sadar akan pemilih setidaknya berusaha mencoba mempertimbangkannya. Jadi, “mungkin pemerintahan ini akan lebih berhati-hati dan metodis daripada yang dipikirkan orang, dan kita sudah melewati puncak teori moneter modern?”
Ia memandang emas sebagai asuransi portofolio - sebuah diversifikasi yang berguna (emas bergerak secara berbeda dari aset-aset inti lainnya seperti obligasi dan ekuitas) dan juga sebagai lindung nilai terhadap bencana (jika sistem moneter benar-benar mencapai titik puncaknya, emas akan bersinar).
Menurutya aset emas masuk akal untuk mengalokasikan persentase portofolio, dan kemudian menjual atau membeli ketika bergerak tidak sesuai dengan persentase yang diinginkan yaitu menyeimbangkan kembali.
Terkait posisi Bitcoin dalam portofolio, kepala investasi dan pendiri ByteTree, Charlie Morris, telah lama mendukung apa yang disebutnya sebagai pendekatan “BOLD” - memiliki Bitcoin dan emas dengan proporsi tertentu - dan bisa dikatakan bahwa perpaduan ini bekerja dengan baik.
Strategic reserve muncul saat konferensi Bitcoin 2024 di Nashville
Akhir pekan ini Cynthia Lummis melontarkan ide yang menguntungkan kripto demi pemerintah AS terhindar dari anggaran defisit namun di sisi lain masih bisa mengimplementasikan ide pencadangan Bitcoin (Bitcoin Strategic Reserve).
Caranya adalah menjual sebagian emas bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed), kata Senator Partai Republik sekaligus kolega politik Trump itu akhir pekan lalu. Ia bakal mendorong lahirnya kebijakan untuk melakukan hal tersebut saat Kongres baru dilantik tahun depan.
RUU tersebut akan menyerukan agar AS mengakuisisi 1 juta Bitcoin, yang mewakili hampir 5% dari token yang beredar. Pembelian tersebut akan menghabiskan dana sekitar US$90 miliar pada harga pasar saat ini.
Jumlahnya kemungkinan akan meningkat jika RUU tersebut disahkan dan investor mendukung pembelian pemerintah.
"Kami sudah memiliki aset keuangan dalam bentuk sertifikat emas untuk dikonversi menjadi Bitcoin. Jadi efeknya terhadap neraca keuangan AS cukup netral," jelas dia dalam wawancara dengan Bloomberg.
Secara teori, setidaknya, The Fed memiliki lebih dari cukup emas untuk membeli 1 juta Bitcoin dan masih memiliki banyak logam mulia yang tersisa.
Neraca keuangan The Fed mencantumkan kepemilikan sertifikat yang mewakili emas yang dipegang oleh Departemen Keuangan yang bernilai sekitar US$11 miliar, berdasakan harga statutory (US$42,2222/ons bertahan sejak tahun 1973).
Lummis pertama kali bicara pencadangan Bitcoin dalam konferensi Bitcoin 2024 di Nashville pada bulan Juli, tepat setelah Donald Trump berpidato. Dalam penjelasannya, cadangan tersebut akan didasarkan pada token yang telah dimiliki oleh pemerintah; Lummis tidak menyebutkan membeli 1 juta Bitcoin untuk menambahnya.
Pencadangan Bitcoin oleh pemerintah Trump sulit
Pengamat pasar memandang spektis atas skema Lummis dalam menghadirkan Bitcoin Strategic Reserve, meski Gedung Putih di bawah Trump akan sangat pro-kripto. Ide Lummis belum memiliki sponsor.
Pasar taruhan Polymarket pun hanya mengambil posisi 31% pemerintahan Trump akan merealisasikan pencadangan Bitcoin. “Ini masih mempertaruhkan uang pemerintah, dan Bitcoin belum menunjukkan dirinya sebagai aset yang stabil,” kata Jennifer J. Schulp, direktur studi regulasi keuangan di Cato Institute's Center for Monetary and Financial Alternatives.
“RUU ini meminta para Senator dan anggota Kongres, yang mungkin tidak terlalu memahami kripto, untuk membuat lompatan keyakinan yang jauh lebih besar dalam hal kelangsungan hidup jangka panjangnya.”
Pendapat yang sama dilontarkan Michael Novogratz, miliarder sekaligus kepala perusahaan investasi kripto Galaxy Digital. Jika pada akhirnya kebijakan AS terkait pencadangan Bitcoin terbit, harga token digital BTC makin terdorong ke kisaran US$500.000.
Ramalan Bitcoin ratusan ribu dolar AS berpangkal dari argumen bahwa negara-negara lain akan merasa terdorong untuk membuat cadangan yang serupa.
-Dengan asistensi John Stepek, Teresa Xie dari Bloomberg News.
(azr/wep)