Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan komoditas yang diimpor ke Indonesia dari China pada Januari-Oktober 2024. Mesin peralatan mekanis dan bagiannya tercatat sebagai komoditas utama yang diimpor, dengan nominal yang tercatat US$13,83 miliar.

“Impor dari Tiongkok Januari sampai Oktober 2024 oleh Indonesia didominasi oleh Mesin Peralatan Mekanis dan Bagiannya US$13,84 miliar,” ucap Amalia dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (15/11/2024).

Amalia menjelaskan masih terdapat tiga komoditas dengan besaran impor terbesar pada periode tersebut, yakni mesin dan perlengkapan elektrik dan bagiannya sebesar US$11 miliar.

Tak hanya itu, Amalia melaporkan Indonesia mengimpor besi dan baja dari China dengan nominal US$2,9 miliar pada periode Januari - Oktober 2024.

Secara kumulatif pada periode Januari sampai Oktober 2024 impor nonmigas yang berasal dari China tercatat sebesar US$57,81 miliar. Angka ini tercatat naik US$6,78 miliar jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu sebesar US$51,03 miliar.

China juga tercatat menjadi negara asal utama impor barang Indonesia pada Oktober 2024 dengan pangsa impor sebesar 35,19% dari total impor yang dilakukan Indonesia.

Amalia menyatakan nilai impor asal China pada Oktober 2024 tercatat sebesar US$6,43 miliar. Angka ini naik US$450 juta atau 7,5% dibanding bulan sebelumnya yang sebesar US$5,98 miliar.

“Pada Oktober 2024 Tiongkok jadi negara utama asal impor non migas Indonesia dan kontribusinya 35,19% terhadap total impor non migas Indonesia. Impor non-migas dari Tiongkok mencapai US$6,43 miliar ini lebih tinggi dibandingkan secara bulanan maupun tahunan,” ujar Amalia.

Sebagai informasi, Amalia melaporkan nilai Impor Indonesia pada Oktober adalah US$ 21,94 miliar atau melonjak 17,49% dibanding periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Pada September 2024, nilai impor tercatat US$24,41 miliar. Artinya, impor Oktober melonjak 16,54% atau lebih besar dibanding peningkatan periode bulan sebelumnya yang hanya naik 10,69%.

"Secara bulanan, impor migas tercatat US$ 3,67 miliar atau naik 44,98%. Impor non-migas US$18,27 miliar atau naik 12,13%," Ujar Amalia, Jumat (15/11/2024).

(azr/lav)

No more pages