Logo Bloomberg Technoz

RI Agresif Impor Susu: Naik 7% per Oktober, Selandia Baru Dominan

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 November 2024 13:38

Susu sapi./Bloomberg-Andrey Rudakov
Susu sapi./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan volume impor susu pada Januari-Oktober 2024 tercatat sebesar 257.300 ton. Angka tersebut dilaporkan naik 7,07% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Kenaikan impor sapi terjadi di tengah fenomena peternak sapi perah yang terpaksa membuang 200 ton susu segar per hari lantaran tidak diserap oleh industri pengolah susu.

“Terlihat secara bulanan Oktober 2024 dibandingkan September 2024 ini bulanan naik , secara tahunan juga naik,” ucap Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di kantornya, Jumat (15/11/2024).

Berdasarkan tayangan yang ditampilkan, impor susu terbesar pada periode Januari-Oktober 2024 berasal dari Selandia Baru dengan volume 126.840 ton atau mencakup 49,30% dari total impor susu RI.

Posisi kedua ditempati oleh Amerika Serikat (AS), dengan volume impor susu sebesar 45.180 ton atau setara 17,56% dari total impor susu. Ketiga, Australia dengan volume impor susu sebesar 38.190 ton atau setara 14,84%.