Logo Bloomberg Technoz

ESDM Soal RI Masih Saja Impor Nikel: Bisa Perpanjang Cadangan

Dovana Hasiana
15 November 2024 11:00

Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho
Serbuk baterai dari nikel./Bloomberg-SeongJoon Cho

Bloomberg Technoz, Jakarta – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan isyarat bahwa fenomena impor nikel sebenarnya tidak menjadi masalah, meski Indonesia termasuk sebagai negara dengan cadangan terbesar di dunia yakni sebesar 5,32 miliar ton untuk bijih nikel per 2024.

Direktur Jenderal dan Mineral Batubara Kementerian ESDM Tri Winarno menjelaskan kementerian sudah memberikan persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya (RKAB) pertambangan nikel, sesuai dengan pasokan dan permintaan, sehingga dirinya tidak mengetahui dengan detail mengapa impor masih dibutuhkan.

Namun, bila pada akhirnya pabrik pemurnian atau smelter nikel di Indonesia melakukan impor, hal itu dinilai bukan menjadi masalah. Di sisi lain, Tri berpendapat impor memiliki manfaat bagi Indonesia karena memperpanjang umur ketahanan cadangan nikel Indonesia.

"Sebetulnya kalau dari persetujuan RKAB, sudah oke secara supply demand, tetapi saya tidak tahu juga kenapa impor. Namun poinnya, kalaupun sampai terjadi impor, so what? [..] Kalau beli dari luar ya tidak apa-apa, cadangan kita kan masih tambah panjang," ujar Tri saat ditemui di Kementerian ESDM, dikutip Jumat (15/11/2024). 

Sebaran sumber daya nikel di Indonesia./dok. Kementerian ESDM

China Juga Impor