Neraca Dagang Surplus 54 Bulan Beruntun, Tapi Nilainya Susut
Azura Yumna Ramadani Purnama
15 November 2024 10:06
Bloomberg Technoz, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan barang Indonesia tercatat mengalami surplus US$2,48 miliar pada Oktober 2024. Angka ini merosot US$760 juta dibanding September 2024 atau secara bulanan (month-to-month/mtm).
Dengan demikian, neraca perdagangan Indonesia mencatatkan surplus selama 54 bulan berturut-turut sejak Mei 2020. Meski surplus terjadi selama lebih dari 4 tahun, tetapi ini bukan rekor terpanjang. Surplus terpanjang pernah terjadi 152 bulan berturut-turut pada Juni 1995-April 2008.
"Kendati beruntun, tapi surplus neraca perdagangan Oktober 2024 lebih rendah dibanding bulan sebelumnya dan dibandingkan bulan yang sama tahun lalu," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Jumat (15/11/2024).
Amalia menjelaskan kondisi surplus Oktober 2024 ditopang oleh surplus komoditas non-migas, dengan penyumbang surplus utama berasal dari bahan bakar mineral, lemak dan minyak hewan nabati, serta besi dan baja.
"Pada saat yang sama neraca perdagangan migas defisit US$2,32 miliar dengan komoditas penyumbang defisit adalah komoditas hasil minyak maupun minyak mentah," ujar Amalia.