Namun, Dileep enggan menjelaskan lebih lanjut ihwal perusahaan mitra dari China tersebut karena klausul kerahasiaan dalam perjanjian antara kedua belah pihak.
"[Ada] klausul kerahasiaan dalam perjanjian kami dengan mitra China, kami tidak dapat mengungkapkan perincian spesifik tentang perusahaan saat ini. Namun, kami dapat mengonfirmasi bahwa kemitraan ini ditujukan untuk meningkatkan kelayakan kemampuan hilirisasi batu bara kami dan merupakan langkah strategis bagi kedua pihak yang terlibat dan Indonesia," ujar Dileep.
Sebelumnya, Bumi Resources mengatakan tengah melakukan kajian ihwal penghiliran atau hilirisasi batu bara, di mana produk yang dibidik adalah metanol atau amonia.
Direktur Bumi Resources Rio Supin mengatakan perseroan sudah melakukan penandatanganan kemitraan strategis dengan calon investor, usai sebelumnya Air Products & Chemical Inc (APCI) hengkang dari proyek gasifikasi batu bara dengan anak usahanya, PT Kaltim Prima Coal (KPC).
Namun, Rio enggan menjelaskan dengan lengkap ihwal nama dan asal negara investor pengganti APCI dalam proyek hilirisasi batu bara tersebut.
“Sudah kita signing dari tahun lalu strategic agreement sebagai pengganti APCI. APCI kan batal, sudah dapat penggantinya,” ujar Rio saat ditemui di Jakarta Selatan, dikutip Selasa (15/9/2024).
(dov/wdh)