Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa kinerja Ekonomi AS baru-baru ini ‘Sangat baik’, memberikan ruang bagi Bank Sentral untuk memangkas suku bunga dengan hati-hati.
“Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita perlu terburu-buru menurunkan suku bunga,” kata Powell pada Kamis di Dallas.
“Kekuatan yang saat ini kita lihat dalam ekonomi memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati.”
Komentar Powell sejalan dengan beberapa rekannya yang mendukung pendekatan perlahan dalam pengurangan suku bunga di masa mendatang.
“Kita berada di ambang jeda,” kata Lindsey Piegza, Kepala Ekonom di Stifel Financial Corp.
“Jelas bahwa The Fed telah melakukan pengetatan kebijakan yang lebih besar dari yang diperlukan saat ini.”
Dalam situasi ini, kata Powell, yang diperlukan adalah kita berhati-hati.
Merespons itu, para trader mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember.
Pedagang swap menurunkan peluang pemotongan suku bunga menjadi sekitar 56% pada pertemuan dua hari The Fed pada 18 Desember — turun dari sekitar 80% sehari sebelumnya.
“Risiko terhadap jalur kebijakan The Fed yang dihargakan di pasar saat ini terasa dua sisi,” kata Zachary Griffiths, dari CreditSights.
“Pernyataan Powell sedikit lebih condong ke sisi Hawkish karena dia mengambil pendekatan manajemen risiko terhadap masa depan kebijakan.”
Senada, Analis Gennadiy Goldberg dari TD Securities juga memaparkan, pernyataan Powell membuka peluang untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga, yang bisa membuat suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama dari yang diharapkan oleh investor.
Dalam risetnya Phintraco Sekuritas, secara teknikal, IHSG break low MA-5 di level 7.280 seiring dengan pelebaran negative slope pada indikator MACD. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi uji support level 7.180 di Jumat.
Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG kembali melemah dan menembus support 7.228.
“Arah trend masih Bearish dan masih berpotensi lanjutkan penurunan ke area support berikutnya di 6.998,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (15/11/2024).
BRI Danareksa juga memberikan catatan, resisten sementara di 7.370.
(fad)