Logo Bloomberg Technoz

Di-PHP Rusia, Bahlil Cari Investor Selain Rosneft di Kilang Tuban

Dovana Hasiana
15 November 2024 09:30

Seorang pekerja mengenakan jaket keselamatan bermerek saat bekerja di anjungan pengeboran yang dioperasikan oleh Rosneft PJSC/Bloomberg-Andrey Rudakov
Seorang pekerja mengenakan jaket keselamatan bermerek saat bekerja di anjungan pengeboran yang dioperasikan oleh Rosneft PJSC/Bloomberg-Andrey Rudakov

Bloomberg Technoz, Jakarta – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membuka peluang untuk mencari investor lain dalam proyek Grass Root Refinery (GRR) atau Kilang Tuban, bila Rosneft Singapore Pte Ltd tidak kunjung memberikan kepastian sebagai imbas dari sanksi Barat terhadap perusahaan-perusahaan migas Rusia.  

Bahlil mengatakan pemerintah tidak bisa menunggu lama dan harus memiliki tenggat untuk mendapatkan kepastian investasi dari perusahaan asal Rusia di proyek yang dirancang untuk produksi minyak hingga 300.000 barel/hari dan menelan nilai investasi Rp238,25 triliun tersebut.

"Opsi bisa saja [cari investor lain] karena kita tidak bisa menunggu sampai lama, kita harus punya batas limit waktu dan kita harus cari opsi-opsi," ujar Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta Pusat, dikutip Jumat (15/11/2024).

Grass root refinery (GRR) Tuban./dok. PT Pertamina Rosneft

Ketika ditanya ihwal tenggat untuk menunggu kepastian dari Rusia, kata Bahlil, pemerintah belum melakukan rapat dengan PT Pertamina (Persero).

Menurutnya, pembahasan harus dilakukan dengan Pertamina sebagai pihak yang selama ini berkomunikasi dengan Rosneft Singapore Pte Ltd.