Logo Bloomberg Technoz

Harga-harga Produsen, yang tidak termasuk kategori makanan dan energi, juga menguat 0,3% dan 3,1% dari tahun lalu.

Seperti yang diwartakan Bloomberg News, inflasi yang mendasarinya tetap kuat selama tiga bulan. Tekanan harga sebagian besar telah mereda tahun ini, akan tetapi kurangnya kemajuan baru-baru ini menunjukkan para pembuat kebijakan The Fed akan memperlambat tempo pemotongan suku bunga.

Data indeks harga produsen (PPI) AS. (Bloomberg)

Gubernur Bank Sentral atau Federal Reserve Jerome Powell mengatakan bahwa kinerja Ekonomi AS baru-baru ini ‘Sangat baik’, memberikan ruang bagi Bank Sentral untuk memangkas suku bunga dengan hati-hati.

“Ekonomi tidak memberikan sinyal bahwa kita perlu terburu-buru menurunkan suku bunga,” kata Powell pada Kamis di Dallas. 

“Kekuatan yang saat ini kita lihat dalam ekonomi memberi kita kemampuan untuk mengambil keputusan dengan hati-hati.”

Komentar Powell sejalan dengan beberapa rekannya yang mendukung pendekatan perlahan dalam pengurangan suku bunga di masa mendatang.

“Kita berada di ambang jeda,” kata Lindsey Piegza, Kepala Ekonom di Stifel Financial Corp. 

“Jelas bahwa The Fed telah melakukan pengetatan kebijakan yang lebih besar dari yang diperlukan saat ini.”

Dalam situasi ini, kata Powell, yang diperlukan adalah kita berhati-hati.

Merespons itu, para trader mengurangi ekspektasi mereka terhadap pemangkasan suku bunga pada Desember.

Pedagang swap menurunkan peluang pemotongan suku bunga menjadi sekitar 56% pada pertemuan dua hari The Fed pada 18 Desember — turun dari sekitar 80% sehari sebelumnya.

Grafik Fed Cut Pricing. (Sumber: Bloomberg)

“Risiko terhadap jalur kebijakan The Fed yang dihargakan di pasar saat ini terasa dua sisi,” kata Zachary Griffiths, dari CreditSights

“Pernyataan Powell sedikit lebih condong ke sisi Hawkish karena dia mengambil pendekatan manajemen risiko terhadap masa depan kebijakan.”

Senada, Analis Gennadiy Goldberg dari TD Securities juga memaparkan, pernyataan Powell membuka peluang untuk memperlambat laju pemotongan suku bunga, yang bisa membuat suku bunga tetap lebih tinggi lebih lama dari yang diharapkan oleh investor.

Tim Research Phillip Sekuritas memaparkan, meskipun keluar sesuai dengan ekspektasi, data CPI AS sebelumnya memberi sorotan pada betapa lambat dan betapa frustasinya perang melawan inflasi.

“Sejumlah pejabat tinggi Federal Reserve mengekspresikan ketidakpastian yang mendalam mengenai seberapa jauh Federal Reserve perlu menurunkan suku bunga acuan, menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi para pembuat kebijakan dalam mencoba menentukan formula yang tepat untuk menjaga perekonomian tetap seimbang,” mengutip riset harian Tim Research Phillip Sekuritas.

Analis Phintraco Sekuritas juga memaparkan, Powell mengisyaratkan bahwa pemangkasan Fed Funds Rate tidak perlu dilakukan terburu-buru, karena ketahanan Ekonomi di Amerika Serikat.

Selain itu, rilis data Inflasi AS baik dari sisi konsumen maupun produsen menunjukkan adanya peningkatan di Oktober. Sehingga peluang pemangkasan FFR pada FOMC Desember turun ke 60,6% berdasarkan data CME FedWatch Tools.

Probabilitas Federal Funds Rate pada Desember (Sumber: CME FedWatch)

“Pasar mengantisipasi rilis data penjualan ritel pada bulan Oktober 2024 di Amerika yang dijadwalkan rilis pada Jumat dan diperkirakan mengalami penurunan menjadi 0,3% MoM dari 0,4% MoM di September. Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi domestik di Amerika sedang mengalami pelemahan,” mengutip riset Phintraco.

Dalam risetnya, secara teknikal, IHSG break low MA-5 di level 7.280 seiring dengan pelebaran negative slope pada indikator MACD. Sehingga kami memperkirakan IHSG berpotensi uji support level 7.180 di Jumat.

Melihat hal tersebut, Phintraco memberikan rangkuman rekomendasi saham hari ini meliputi MTEL, ULTJ, MYOR, JSMR, dan BUKA.

Sementara itu, Analis BRI Danareksa Sekuritas memaparkan, IHSG kembali melemah dan menembus support 7.228.

“Arah trend masih Bearish dan masih berpotensi lanjutkan penurunan ke area support berikutnya di 6.998,” papar BRI Danareksa Sekuritas dalam risetnya pada Jumat (15/11/2024).

BRI Danareksa juga memberikan catatan, resisten sementara di 7.370.

Bersamaan dengan risetnya, BRI Danareksa memberikan rekomendasi saham hari ini, CMRY, dan MAPA.

(fad)

No more pages