Logo Bloomberg Technoz

Hasil ini kemungkinan akan membuat bank sentral Jepang atau Bank of Japan (BOJ) tetap berada pada jalur normalisasi kebijakan, karena bank sentral kemungkinan akan mempertahankan pandangan bahwa konsumsi secara keseluruhan stabil, kecuali dampak dari bencana nasional, tulis Yoshiki Shinke, ekonom eksekutif senior di Dai-Ichi Life Research Institute, dalam sebuah catatan sebelum laporan PDB dirilis.

Angka PDB kuartal ketiga ini akan direvisi pada 9 Desember, menjadi data pertumbuhan terakhir sebelum BOJ memutuskan kebijakan suku bunga pada bulan Desember dan Januari. Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bank sentral akan menaikkan suku bunga acuan bulan depan atau Januari mendatang.

Ekspor bersih mengurangi pertumbuhan karena melemahnya yen yang meningkatkan nilai impor. Hal ini mengimbangi keuntungan dari arus turis asing yang stabil, yang pengeluarannya dihitung sebagai bagian dari ekspor jasa.

Ketidakpastian meningkat terkait prospek permintaan eksternal di tujuan utama perdagangan Jepang. Di China, pemerintah berupaya meningkatkan pertumbuhan dengan upaya stimulus agresif yang diperkirakan para ekonom mulai menunjukkan hasil yang sederhana. Di AS, Presiden terpilih Donald Trump telah berjanji untuk memberlakukan tarif yang lebih tinggi pada semua impor, termasuk dari Tokyo.

Ishiba juga berada di bawah tekanan untuk mendukung rumah tangga yang berjuang menghadapi inflasi yang terus-menerus. Pemerintah diperkirakan akan mengumumkan langkah-langkah stimulus secepatnya minggu depan, yang mencakup pemberian uang tunai dan tunjangan anak untuk keluarga berpenghasilan rendah, serta janji untuk mengembalikan subsidi guna mengurangi tagihan listrik dan gas mulai Januari hingga Maret. Ishiba mengatakan bahwa ia berniat mengamankan anggaran tambahan untuk mendanai paket tersebut, yang nilainya akan melebihi anggaran tambahan tahun lalu sebesar ¥13 triliun (sekitar Rp1.323 triliun).

(bbn)

No more pages