Logo Bloomberg Technoz

Neraca Dagang Oktober Diramal Surplus Kembali, Namun Menyusut

Azura Yumna Ramadani Purnama
15 November 2024 08:10

Ilustrasi Perdagangan Ekspor Impor di Pelabuhan. (Dok: Bloomberg)
Ilustrasi Perdagangan Ekspor Impor di Pelabuhan. (Dok: Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ekonom meramal surplus perdagangan akan berlanjut pada Oktober 2024 menjadi 54 bulan beruntun, namun besarannya diprediksi menyusut dari bulan sebelumnya yang tercatat US$3,26 miliar menjadi US$2,74 miliar.

“Meskipun ekspor dan impor diperkirakan akan mencatat pertumbuhan tahunan, laju pertumbuhan impor diperkirakan akan melebihi laju pertumbuhan ekspor,” ujar Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Bloomberg Technoz, dikutip Jumat (15/11/2024).

Josua memprediksi pertumbuhan ekspor secara tahunan di Oktober 2024 melambat menjadi 2,80% (year-on-year/yoy), dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 6,44% (yoy).

Menurut dia, perlambatan tersebut dipengaruhi oleh melemahnya permintaan global, terutama dari mitra dagang utama RI yakni Tiongkok, serta berlanjutnya normalisasi harga komoditas.

“Tiongkok, pasar ekspor utama Indonesia, telah menunjukkan tanda-tanda tren pertumbuhan yang cenderung 'slower-for-longer'. Impor Tiongkok dari Indonesia mengalami kontraksi sebesar -5,50% yoy di bulan Oktober-24, penurunan tajam dari pertumbuhan 7,88% yoy yang tercatat di bulan September-24,” tutur Josua.