Logo Bloomberg Technoz

Siap-Siap, Rupiah Bisa Makin Ambles Gegara Kode Hawkish Powell

Tim Riset Bloomberg Technoz
15 November 2024 07:30

Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Karyawan menghitung uang rupiah di salah satu pusat penukaran uang di Jakarta, Rabu (11/10/2023). (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Tekanan eksternal sepertinya belum akan surut membebani pergerakan rupiah pada perdagangan hari terakhir pekan ini.

Indeks dolar Amerika Serikat (AS) makin tak terbendung penguatannya pasca rilis data inflasi harga produsen AS tadi malam, juga pernyataan yang hawkish dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell.

Istilah hawkish, berada dari kata hawk (elang) digunakan untuk menyebut suatu kondisi ketika bank sentral mengirimkan sinyal melalu kebijakan suku bunga acuan yang lebih tinggi untuk meredam tingkat inflasi yang  tinggi.

Indeks dolar AS kembali ditutup menguat di 106,67%, penguatan hari kelima beruntun sejauh ini dan menjadi level indeks terkuat dalam setahun terakhir.

Sementara itu, tekanan di pasar Treasury, surat utang AS, masih berlanjut terutama untuk tenor pendek yang sangat sensitif terhadap arah kebijakan bunga acuan ke depan. Yield UST-2Y kini ada di 4,34%. Sedangkan tenor 10Y sedikit turun ke 4,44%.