Adjib mengatakan peningkatan kinerja keuangan tersebut juga tak lepas dari n progres pembangunan proyek-proyek strategis nasional seperti Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga proyek Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) yang semakin signifikan.
“Ekuitas perusahaan yang meningkat signifikan ini masih didorong oleh dua faktor utama yakni penerimaan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp28,88 triliun pada akhir 2023 dan Rp18,6 triliun pada April 2024," ujar Adib.
Di sisi lain, lanjutnya, penurunan liabilitas utamanya juga disebabkan oleh repayment atas outstanding debt pada JTTS atas hasil dari asset recycling pada akhir Juni 2023 lalu.
"Ini juga merupakan upaya perusahaan dalam mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan serta kemampuannya dalam menghadapi tantangan ekonomi dan industri."
(ibn/lav)