Namun demikian, dalam rangka pengelolaan dana kas internal dan arus kas yang efisien, tidak menutup kemungkinan Adaro Energy juga dapat menggunakan pendanaan dari pihak ketiga jangka pendek untuk pembayaran sebagian dari dividen tunai tersebut.
Pada pengumuman terbaru, Adaro Energy Indonesia (ADRO) merilis pemanggilan RUPSLB yang akan digelar pada 18 November 2024 di Cyber 2 Tower Jakarta.
Mata acara yang paling jadi perhatian adalah persetujuan penggunaan sebagian saldo laba Perusahaan untuk dibagikan sebagai tambahan final dividen tunai.
“Perseroan bermaksud untuk mengusulkan kepada para pemegang saham untuk menyetujui penggunaan sebagian dari saldo laba perseroan per 31 Desember 2023 sebagaimana dicatat dalam laporan keuangan konsolidasian yang telah diaudit,” mengutip keterangan ADRO di laman resmi.
Kondisi Laporan Keuangan ADRO
Menelusuri lebih lanjut dari laporan keuangan tahunan Perseroan per tanggal 31 Desember 2023, Adaro Energy mencatat saldo laba belum dicadangkan sebesar US$ 5,15 miliar atau setara dengan Rp 80,5 triliun.
Adapun sejak 2020 hingga 2023 ADRO konsisten mencatatkan saldo laba yang positif dan bertumbuh bersamaan dengan keberhasilan mencetak laba bersih yang ekspansif. Selain itu, pada sisi total ekuitas Perseroan juga sukses mencatatkan kenaikan positif.
Tercatat, saldo laba pada 2020 sebesar US$ 2,34 juta, selanjutnya pada 2021 mencatat kenaikan 18,5% menjadi US$ 2,78 juta. Kenaikan terus berlanjut hingga tahun buku 2022 dengan mencatatkan US$ 4,41 juta (belum Dicadangkan) yang ada kenaikan 58,5% secara tahunan. Berlanjut pada 2023 mencapai US$ 5,15 juta.
Pada pencatatan total ekuitas secara keseluruhan pada 2020 mencapai US$ 3,95 juta, dan pada 2021 menjadi US$ 4,45 juta Pertumbuhan positif pada total ekuitas terus berlanjut hingga tahun buku 2022 yang tercatat US$ 6,02 juta, dan pada 2023 mencapai US$ 6,77 juta.
Menelusuri lebih jauh, kinerja ADRO sejak awal tahun terus melanjutkan tren positifnya. Tercermin dari laporan keuangan di sembilan bulan pertama tahun 2024 Perseroan yang mencatat saldo laba belum dicadangkan mencapai US$ 5,93 juta, ada kenaikan 15,2% dari sebelumnya di Desember 2023. Mencerminkan keberhasilan ADRO mencatat laba yang positif di sepanjang sembilan bulan pertama tahun 2024.
Ulasan Analis dan Rekomendasi Saham ADRO
Analis Sucor Sekuritas, Andreas Yordan Tarigan dan Yoga Ahmad Gifari menilai langkah IPO Adaro Andalan Indonesia (AAI) akan memberikan dampak positif bagi para investor ADRO, termasuk dari kenaikan harga saham.
“Kami meningkatkan rekomendasi menjadi Buy/ Beli saham ADRO dengan target harga Rp4.700/saham sebelum dividen tunai. Kami percaya bahwa IPO AAI akan memberikan dampak positif bagi para investor ADRO karena akan membantu mengungkapkan nilai pasar ADRO yang sebenarnya,” paparnya dalam riset yang diterbitkan, Kamis (14/11/2024).
Melalui dividen spesial ini, para pemegang saham ADRO mendapatkan kesempatan unik untuk mempertahankan kepemilikan saham ADRO mereka seraya efektif mengakuisisi saham di AAI tanpa biaya tambahan.
Sementara itu, ADRO akan mengalihkan fokusnya ke investasi hijau, dengan proyek-proyek signifikan yang sudah dalam perencanaan, termasuk pembangkit listrik tenaga air berkapasitas 1,3 GW dan fasilitas tenaga surya berkapasitas 400 MW.
“Kami percaya transaksi ini akan menghasilkan hasil positif secara bersih, mengingat valuasi AAI yang menarik dan prospek menjanjikan ADRO saat beralih ke energi terbarukan,” terang Sucor Sekuritas.
Dalam risetnya, Sucor menyebut dalam skenario dasar, diasumsikan ADRO akan diperdagangkan pada nilai wajarnya sebesar US$ 6,9 miliar (berasal dari US$ 2,6 miliar kas bersih + nilai pasar ADMR saat ini + investasi pada entitas asosiasi senilai US$ 1,4 miliar), sementara valuasi AAI akan mencatat kenaikan kembali ke nilai wajarnya sebesar US$ 4,4 miliar berdasarkan valuasi DCF.
Hal ini akan menghasilkan valuasi gabungan mencapai US$ 10,9 miliar, yang mencerminkan potensi kenaikan sebesar 41% dari harga pasar saat ini.
Mayoritas analis yaitu 15 atau setara 53,5% merekomendasikan tahan. Kemudian, sebanyak 12 analis atau setara 42,9% merekomendasikan beli. Sementara, hanya satu analis yang merekomendasikan jual.
Secara kumulatif, target harga saham ADRO untuk 12 bulan ke depan berada di level Rp3.711/saham.
Terbaru dalam tren positif, Andreas Yordan Tarigan, Analis Sucor Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target harga dapat mencapai Rp4.700/saham. Senada, Thomas Radityo, Analis Ciptadana Sekuritas memberikan rekomendasi beli dengan target harga Rp4.300/saham.
Begitu juga dengan Muhammad Farras Farhan, Analis Samuel Sekuritas Indonesia, juga dengan rekomendasi beli dan target harga saham ADRO dapat mencapai Rp4.200/saham.
(fad/aji)