Logo Bloomberg Technoz

“Ini pertama kalinya di sejarah kita bisa memproduksi aset paling penting, yaitu kecerdasan. Ini kesempatan sebuah bangsa. Kita harus memiliki kecerdasan kita sendiri. Saya sangat senang melihat ada AI Day di Indonesia,” kata Jensen Huang.

Adapun dalam penjelasannya, Presiden Layanan On Demand GoTo Group (Gojek), Catherine Hindra Sutjahyo, menjelaskan latar belakang perusahaan mengembangkan LLM ‘Sahabat-AI’.

“Kami mengembangkan Sahabat-AI karena sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia yang memiliki keragaman budaya dan pertumbuhan teknologi yang sangat pesat, Indonesia membutuhkan LLM lokal yang memahami konteks lokal dan relevan terhadap budaya kita” ungkap Catherine dalam keterangan pers. 

Ia juga menggarisbawahi perbedaan ‘Sahabat-AI’ dengan LLM global lainnya terletak pada pengembangannya yang menitikberatkan pada Bahasa Indonesia dan bahasa daerah, seperti Bahasa Jawa dan Sunda, sehingga memiliki pemahaman mendalam tentang konteks lokal dan relevansi budaya.

GOTO juga berencana untuk terus mengembangkan ‘Sahabat-AI’ lewat pengayaan bahasa daerah (dialek) lainnya seperti bahasa Batak dan Bali. 

Meskipun masih di tahap awal, Catherine menyampaikan bahwa Sahabat-AI memiliki performa rata-rata lebih tinggi dalam Bahasa Indonesia, Bahasa Jawa dan Sunda dibandingkan beberapa model open-source lain dengan jumlah parameter yang sama. 

Pada tahap awal ini, Sahabat-AI sudah digunakan untuk Dikte Suara (Dira), teknologi AI GOTO yang diluncurkan untuk keperluan bisnis unit Financial Technology (Fintech) dan Gojek. 

Dira dirancang untuk meningkatkan pengalaman pengguna dengan cara memudahkan navigasi fitur GoPay dan menyelesaikan berbagai tugas dengan lebih cepat menggunakan perintah suara dalam Bahasa Indonesia. Ke depannya, fitur Dira akan bisa diakses di aplikasi Gojek.

(dba)

No more pages