Logo Bloomberg Technoz

Ketua Kolegium Ilmu Gizi Klinik Indonesia, Prof. dr. Agussalim Bukhari menjelaskan perbandingan ikan segar dengan susu ikan dalam kandungan gizinya. 

Menurut dia, keduanya memiliki protein baik. Akan tetapi, jika telah melalui proses fasturasi akan banyak kandungan gizi yang menghilang ketimbang ikan segar.

“Sumber protein baik, vitamin dan mineral kurang lebih sama, keunggulannya dari ikan umumnya mengandung omega 3. Dari segi protein dengan pengolahan bisa dibuat konsentrat bisa lebih tinggi dari natural, saya ahli gizi, yang segar lebih bagus dalam hal kandungan vitamin dan mineral utuh. kalau cuman vitamin dan mineral dalam pengolahan berkurang, bisa ditambahkan," tambah Agus.

Di sisi lain, Dicky Budiman mengatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menggunakan susu ikan mengganti susu sapi.

“Di sisi lain kalau bicara soal susu ikan, ada plus minusnya. Susu ikan memang kaya protein hewani, asam lemak omega 3 yang bagus untuk tubuh dan sumber alternatif yang baik. Tapi ini tidak umum, dan mungkin akan tidak disukai anak-anak karena rasanya yang amis, ini harus jadi pertimbangan,” ujar Dicky.

Kedua, mengimpor susu tepung atau susu bubuk dan impor 2 juta sapi untuk program makan bergizi gratis agar tak mengganggu pasokan susu segar yang sudah ada di wilayah Indonesia serta mempengaruhi harga pasokan susu di Indonesia.

"Karena kalau misalnya pasokan yang sudah ada itu, diberikan kepada anak-anak, itu tentu saja harga susu akan meningkat, kenapa demikian, karena supply-nya tetap demand-nya meningkat, itu akan meningkatkan harga susu, oleh karena itu, sementara ini, kalau memang susu ini akan diteruskan, apakah susu ini juga mulai setiap hari, atau misalnya dua hari sekali, dengan adanya keterbatasan pasokan susu, kalau misalnya pasokan susu itu hanya seminggu sekali, sebenarnya pasokan yang ada itu cukup, tetapi kalau susu itu akan dilaksanakan selama lima hari, kalau susu terus-terusan diberikan, pasokannya tidak cukup, ini akan mengganggu supply yang sudah ada,"urai Staf Ahli Kepala Badan Gzi Nasional, Ikeu Tanziha dalam diskusi virtual.

"Impor yang sementara adalah impor tepung susu, karena tidak memungkinkan impor fresh milk, dibarengi dengan import sapi, sebanyak 2 juta sapi,"kata dia dalam paparan melalui virtual.

Skema impor susu tepung dan 2 juta sapi dibuat menjadi roadmap selama lima tahun ke depan. Ikeu berharap agar susu impor tepung yang sudah berlangsung bisa digunakan secara perlahan-lahan karena stok susu segar bisa digunakan.

"Jadi nanti setiap tahun, tepung susu akan berkurang, fresh milk yang ada di masyarakat itu akan digunakan, misalnya naik 10%, kemudian nanti tahun ketiga, sapinya sudah mulai berproduksi, kemudian budidayanya sudah bagus, itu mungkin 50% sudah fresh milk, 50% lagi tepung susu, kemudian tahun keempat, 75%, sampai tahun kelima itu sudah 100% fresh milk,"urainya.

Terkini, usulan menu protein datang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang berencana memasukan ikan kaleng dalam program makan bergizi gratis. 

Melalui Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan, Budi Sulistiyo mengatakan rencana itu guna meningkatakan asupan protein dan gizi bagi masyarakat.

"Ini akan menjadi solusi bagaimana tingkat eksesibilitas terhadap bahan baku yang akan diolah. Kalau di pesisir pantai itu kan dekat dengan ikan segar. Namun, ketika mulai ke arah daratan, bahan baku tingkat rantai dinginnya belum terbangun. Makan ikan kaleng itu salah satu solusi,” ujar Budi dalam acara Bincang Bahari KKP.

Usulan ikan kaleng itu juga akan segera dikoordinasikan kepada Badan Gizi Nasional. Pasalnya juga ini agar dilakukan banyak wilayah daratan yang tak dekat dari pesisir dan sulit mengakses ikan segar.

Kata Ahli Gizi soal Kandungan Gizi Ikan Kaleng

Kata ahli gizi masyakat, dr Tan Shot Yen mengatakan kandungan gizi pada ikan kaleng atau olahan memiliki kelemahan yang perlu diperhatikan. Menurut dia, terdapat kandugan garam yang tinggi.

"Kelemahan produk prosesan adalah imbuhannya: lemak (dari minyaknya) dan garam tinggi. Dan acceptability pihak penerima, sebab ikan sarden kaleng kan tidak senikmat pepes ikan kembung,” ujar dr Tan kepada Bloomberg Technoz, Rabu (13/11/2024).

Hal senada juga disampaikan pakar kesehatan Dicky Budiman. Ia mengatakan bahwa perlu perhatian juga pada olahan pangan pada ikan terkait kadar garam dan pengawet yang tinggi di ikan kaleng.

“Namun ada catatan, ikan kalengan berpotensi kadar garam dan pengawet yang tinggi ini yang harus diperhatikan, mitigasi dan meminimalisir. Terutama karena ini dikonsumsi anak-anak dalam jangka panjang sehingga penting memperhatikan jenis ikan kalengan yang dipilih dan proses pengolahannya,” ungkap Dicky.

(dec/spt)

No more pages