"Selama ini kita impor ada bea tarif impor. Itu kita secara working capital nyangkut, karena butuh restitusi pajak, yang biasanya waktunya 12 bulan." ujar dia.
Pada Kamis, 7 November 2024 lalu, Antam bersama Freeport resmi melakukan penandatanganan perjanjian jual beli logam emas.
Dari perjanjian tersebut, Antam nantinya akan menyerap sebanyak 30 ton emas yang dihasilkan melalui fasilitas precious metal refinery (PMR), termasuk dalam bagian pabrik pemurnian atau smelter katoda tembaga milik Freeport di Manyar, Gresik, Jawa Timur.
Kontrak pada tahap ini berlangsung selama 5 tahun dengan nilai mencapai sekitar US$12,5 miliar atau setara Rp200 triliun.
"30 ton diserap Antam, kalau Antam butuh lebih, kami juga siap lebih dari 30 ton, dan kontraknya tahap ini lima tahun," ujar Presiden Direktur Freeport Tony Wenas.
Sementara itu, dari sisi kinerja keuangan per akhir September 2024, Antam membukukan laba bersih periode berjalan sebesar Rp2,23 triliun. Capaian tersebut turun 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,8 triliun.
Namun, Antam mencatatkan pertumbuhan penjualan 40% menjadi Rp 43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp30,90 triliun.
Kontribusi penjualan bersih domestik menjadi penopang utama yang mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92% dari total penjualan bersih perseroan.
(ibn/dhf)