"Untuk semua industri [dari hulu ke hilir], termasuk pendukung ekosistem [hilirisasi nikel]. Nilai investasi kurang lebih secara total sekitar US$6 miliar," ujar dia.
Rencananya, proyek tersebut juga akan menggunakan 60% pendanaan pihak ketiga dari pinjaman perbankan, sedangkan 40% sisanya dari ekuitas perusahaan.
Seperti diketahui, Antam dan CATL belakangan tengah mengembangkan proyek industri baterai EV dari hulu ke hilir di Indonesia.
Pengembangan ekosistem pembuatan pabrik baterai EV dari hulu ke hilir itu melingkupi penambangan bijih nikel, smelter RKEF dan kawasan industri, smelter HPAL, pabrik bahan baterai, pabrik sel baterai, dan pabrik daur ulang baterai.
Dari sisi hulu, proyek tersebut akan melibatkan investasi smelter nikel berbasis rotary kiln electric furnace (RKEF), kawasan industri, serta smelter berbasis berbasis high pressure acid leaching (HPAL).
Adapun, konstruksi smelter RKEF, HPAL, dan kawasan industri tersebut merupakan tindak lanjut dari perjanjian jual beli atau sales purchase agreement (SPA) saham pada anak usaha Antam, yakni PT Sumberdaya Arindo (SDA) dan PT Feni Haltim (FHT), dengan anak usaha CATL yakni HongKong CBL Limited (HKCBL), anak usaha Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co. Ltd. (CBL) pada akhir Desember tahun lalu.
Nantinya, Antam melalui PT Sumberdaya Arindo (SDA) bakal terlibat dalam pertambangan nikel dengan anak usaha CATL yakni HongKong CBL Limited (HKCBL). Struktur dari kerja sama tersebut adalah Antam sebanyak 51% dan HKCBL sebesar 49% melalui skema divestasi anak perusahaan Antam.
Selain itu, Antam melalui PT Feni Haltim (FHT) bakal terlibat dalam pembangunan smelter RKEF dan kawasan industri yang menghasilkan produk nickel pig iron (NPI). Struktur dari kerja sama tersebut adalah Antam sebanyak 40% dan HKCBL sebesar 60% melalui skema divestasi anak perusahaan Antam.
Selanjutnya, perusahaan patungan HPAL JVCo antara Antam dan HKBCL bakal membangun smelter HPAL untuk menghasilkan produk mixed hydroxide precipitate (MHP). Struktur dari kerja sama tersebut adalah Antam 30% dan HKCBL 70% melalui skema pembentukan JVCo.
sementara itu, Antam bakal terlibat secara tidak langsung melalui PT Indonesia Battery Corporation (IBC) dalam pembangunan pabrik bahan baku baterai, pabrik sel baterai, dan pabrik daur ulang baterai.
IBC merupakan perusahaan patungan badan usaha milik negara (BUMN) Antam, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), Pertamina New and Renewable Energy (RNE) dan PT PLN (Persero).
(ibn/dhf)