Bloomberg Technoz, Jakarta - Keperkasaan dolar Amerika Serikat (AS) berlanjut dan masih akan membebani gerak rupiah dalam perdagangan di pasar spot hari Kamis ini.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan the greenback terhadap enam mata uang utama dunia, semalam ditutup menguat di 106,48, level tertinggi dalam setahun ini. Indeks dolar AS telah mencetak reli penguatan dalam empat hari perdagangan terakhir.

Penguatan dolar AS terutama didorong kenaikan yield surat utang Amerika, Treasury, yang berlanjut terutama untuk tenor panjang. 

Data inflasi tadi malam semuanya sesuai ekspektasi pasar. Namun, data itu juga memperlihatkan laju inflasi inti tahunan menjadi yang tercepat sejak April. 

Para pelaku pasar masih optimistis The Fed akan melanjutkan pemangkasan bunga acuan pada FOMC bulan depan sebesar 25 bps dengan probabilitas mencapai 80% dari tadinya hanya 56%.