Bursa Saham Asia Bersiap Menguat usai Rilis Data Inflasi AS
News
14 November 2024 06:20
Richard Henderson - Bloomberg News
Bloomberg, Bursa saham Asia diprediksi menguat pada Kamis (14/11/2024) setelah data inflasi AS memperkuat peluang pemotongan suku bunga bank sentral AS atau Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan.
Indeks saham berjangka Jepang dan Australia naik, sementara indeks untuk Hong Kong turun karena penurunan harga saham perusahaan China yang terdaftar di AS pada Rabu (13/11/2024). Saham AS sendiri cenderung stabil setelah reli pasca-pemilu mulai melambat. Indeks S&P 500 tetap datar, sementara Nasdaq 100 yang didominasi teknologi turun 0,2%.
Data indeks harga konsumen (IHK) AS sesuai ekspektasi, meski tingkat tahunan inflasi inti tiga bulan naik, mencatat laju tercepat sejak April. Secara keseluruhan, data tersebut memperkuat peluang pemotongan suku bunga oleh The Fed pada pertengahan Desember, dengan probabilitas mencapai sekitar 80%, naik dari 56% pada Rabu pagi.
Data ini memicu penurunan imbal hasil obligasi jangka pendek, dengan imbal hasil obligasi dua tahun turun lima basis poin menjadi 4,29%. Sementara itu, imbal hasil obligasi 10 tahun naik dua basis poin ke level tertinggi sejak Juli, dan obligasi 30 tahun naik tujuh basis poin ke level tertinggi sejak Mei. Indeks dolar AS juga menguat karena nilai tukar dolar kembali naik terhadap mata uang utama lainnya.