Ia menegaskan, ketika kebijakan tersebut akan dilakukan maka perlu dipersiapkan sedemikian rupa agar dapat dijalankan.
“Jadi kami di sini sudah dibahas dengan bapak-ibu sekalian, sudah ada UU-nya, kita perlu siapkan agar itu bisa dijalankan, tapi dengan penjelasan yang baik,” ucap Sri Mulyani dalam rapat kerja itu.
Dalam kaitan kepastian kenaikan tarif PPN menjadi 12%, Sri Mulyani malah mengatakan banyak sekali aturan perpajakan yang merelaksasi tarif pajak bahkan hingga besaran 0%. Dirinya tidak menyatakan apakah kenaikan tarif PPN tetap diimplementasikan sesuai bunyi UU HPP atau akan dilakukan penundaan.
Namun, Bendahara Negara mengaku akan memberikan penjelasan lebih lanjut kepada masyarakat atas kebijakan yang disusun pemerintah termasuk dalam bidang perpajakan yakni PPN.
“Saya setuju bahwa kita perlu banyak memberikan penjelasan kepada masyarakat, artinya walaupun kita buat kebijakan tentang pajak termasuk PPN bukannya membabi buta atau tidak punya afirmasi atau perhatian pada sektor-sektor kesehatan, pendidikan, bahkan makanan pokok, waktu itu debatnya panjang di sini,” ucap dia.
Sebagaimana diketahui, kepastian terkait kenaikan PPN dari 11% menjadi 12% tak kunjung menemui titik terang. Padahal dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang HPP dijelaskan bahwa tarif PPN sebesar 12% berlaku paling lambat 1 Januari 2025.
Terhitung sisa 49 hari sebelum tenggat waktu PPN 12% berlaku sebagaimana bunyi undang-undang tersebut, hingga saat ini pemerintah belum menentukan akan melaksanakan atau menunda kebijakan PPN. Pasalnya, Kepala Negara belum menerbitkan aturan turunan dari UU tersebut.
Kemarin, Sekretaris Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Teni Widuriyanti menyatakan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 telah mengakomodir visi-misi Presiden Prabowo Subianto, termasuk komponen penerimaan negara.
Terkait kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%, Teni enggan memastikan bahwa hal itu turut diperhitungkan dalam penyusunan target penerimaan atau tidak. Dia hanya menyatakan bahwa beberapa kebutuhan atau target Prabowo telah diakomodasi.
“Tapi kayaknya sudah mengakomodasi kebutuhan menuju visi-misi yang baru sudah mulai transisi menuju kesana, beberapa sudah diakomodasi,” ucap Teni ketika ditemui awak media di Kompleks DPR RI, Selasa (12/11/2024).
(ain)