Logo Bloomberg Technoz

Adapun, Bank Dunia mencatat rerata harga minyak mentah Brent berada di level US$80,2/barel pada Juli—September 2024. Rerata harga Brent kembali turun menjadi US$74,3/barel pada September 2024 dan US$75,7/barel pada Oktober 2024.

Bahkan, insitusi tersebut meramalkan harga agregat minyak mentah Brent bertengger di level US$73/barel pada 2025 dan makin turun menjadi US$72/barel pada 2026.

Pertumbuhan permintaan yang melambat dari China akibat tren kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) ditengarai sebagai salah satu faktornya.

Pergerakan harga minyak sampai dengan 13 November 2024./dok. Bloomberg

Dalam laporan Commodity Markets Outlook terbarunya, Bank Dunia menetapkan proyeksi Brent pada 2025 dan 2026 itu lebih rendah dibandingkan dengan proyeksi yang ditetapkan sebelumnya yakni mencapai rata-rata US$80/barel.

Adapun, harga minyak Brent untuk sisa tahun ini diestimasikan bertengger di level US$75/barel.

Bank Dunia melandasi proyeksi tersebut didasarkan pada tidak adanya eskalasi berkepanjangan dalam konflik bersenjata yang sedang berlangsung di berbagai kawasan, perlambatan pertumbuhan permintaan minyak, dan pasar minyak yang tercukupi.

"Memang berdasarkan asumsi dasar ini, pasokan minyak global tahun depan diperkirakan melebihi permintaan rata-rata 1,2 juta barel per hari [bph], tingkat kelebihan pasokan yang hanya terlampaui selama penutupan atau lockdown terkait dengan Covid-19 pada 2020 dan jatuhnya harga minyak pada 1998," tulis tim peneliti World Bank dalam laporan terbaru, dikutip Selasa (12/11/2024).

Dengan kondisi tersebut, Bahlil mengatakan, maka total subsidi dan kompensasi energi pada 2024 diproyeksikan menjadi Rp407 triliun, turun dari Rp433 triliun berdasarkan prognosis realisasi kuartal I-2024.

Perincian Prognosis Subsidi dan Kompensasi Energi APBN 2024 (berdasarkan realisasi kuartal II-2024): 

  • Listrik: Rp181,63 triliun (sama dengan prognosa realisasi kuartal I-2024)
  • BBM (termasuk minyak tanah): Rp138,5 triliun (turun dari Rp174,36 triliun berdasarkan prognosa realisasi kuartal I-2024)
  • LPG: Rp87 triliun (sama dengan prognosa realisasi kuartal I-2024)

(dov/wdh)

No more pages