Sebagai catatan, jika realisasi pembagian menggunakan rule of thumb, maka rasio dividen ANTM ke depan akan mengecil, jika dibanding periode-periode sebelumnya.
Pada tahun buku 2023, Antam menetapkan pembagian dividen sebesar Rp3,07 triliun, atau setara 100% dari total laba bersih perusahaan. Kemudian pada 2022, Antam juga membagikan dividen sebsar Rp1,91 triliun atau setara 50% dari total laba bersih yang sebesar Rp3,81 triliun.
Kinerja Keuangan
Hingga akhir kuartal III-2024, Antam membukukan laba bersih sebesar periode berjalan sebesar Rp2,23 triliun. Capaian tersebut turun 21,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,8 triliun.
Namun, Antam mencatatkan pertumbuhan penjualan 40% menjadi Rp 43,20 triliun jika dibandingkan penjualan pada periode yang sama tahun 2023 yang sebesar Rp30,90 triliun.
Kontribusi penjualan bersih domestik menjadi penopang utama yang mencapai Rp39,79 triliun atau setara 92% dari total penjualan bersih perseroan.
Total sert hingga akhir September 2024 tercatat Rp40,98 triliun, Naim dari posisi akhir 2023 yang sebesar Rp35,50. Di periode yang sama, total liabilitas Antam turun 3% menjadi Rp10,60 triliun. Sedangkan nilai ekuitas Antam pada kuartal III ini tercatat sebesar Rp30,38 triliun, tumbuh 23% dari nilai ekuitas pada tahun lalu yang sebesar Rp24,62 triliun.
(ibn/dhf)