Selanjutnya, lelang WIUP tidak bisa dilanjutkan karena tidak ada peminat, yang terjadi pada komoditas bijih besi.
"Nah saya juga tidak tahu, padahal kita sebetulnya mengimpor rata-rata sekitar 16 juta ton besi," ujarnya.
Di lain sisi, terdapat 14 WIUP yang berhasil dilelang pada 2023, yakni 4 untuk nikel, 7 batu bara dan 3 emas.
Kementerian ESDM mencatat total WIUP nasional mencapai 9,11 juta hektare (ha), dengan komoditas mineral logam yang paling mendominasi.
Tri, dalam paparannya, menjelaskan WIUP mineral logam pada eksplorasi mencapai 360.513 ha, operasi produksi adalah 3,82 juta ha serta pascatambang 6.685 ha.
"WIUP nasional pada saat ini secara keseluruhan luas adalah sebesar 9,11 juta ha yang terdiri dari status eksplorasi sebesar 1 juta ha, status operasi produksi 8 juta ha, pascatambang ada 6.685, dan pencadangan ada 91," ujar Tri.
Pada posisi kedua terdapat WIUP batu bara, yang terdiri dari tahap eksplorasi mencapai 117.278 ha dan operasi produksi adalah 3,98 juta ha.
Luas WIUP Indonesia
Eksplorasi: 1,01 juta ha
- Mineral logam: 360.513 ha
- Batu bara: 117.278 ha
- Mineral bukan logam: 110.347 ha
- Batuan: 68.733 ha
- Mineral bukan logam jenis tertentu: 360.594 ha
Operasi Produksi: 8,08 juta ha
- Mineral logam: 3,82 juta ha
- Batu bara: 3,98 juta ha
- Mineral bukan logam: 73.915 ha
- Batuan: 85.520 ha
- Mineral bukan logam jenis tertentu: 119.914 ha
Pascatambang: 6.685 ha
- Mineral logam: 6.685 ha
Pencadangan: 91 ha
- Batuan: 91 ha
Total: 9,11 juta ha
(dov/wdh)